Kami menyerukan masyarakat Muslim untuk menghindari kampanye hitam dengan isu-isu primordial seperti suku, agama, ras, dan golongan
Jakarta (ANTARA News) - DPP Generasi Muda (GEMA) Mathla'ul Anwar (MA) menyerukan agar para pasangan calon dan pendukungnya dalam Pilkada DKI khususnya, tidak menggunakan ayat dalam kitab suci saat berkampanye.

Ketua Umum DPP Gema MA Ahmad Nawawi di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya meminta agar setiap pasang calon dan pendukungnya untuk menghindari kampanye dengan mengutip kitab suci baik Alquran, Injil, Weda, maupun Tripitaka untuk mendukung atau menolak pasangan calon tertentu.

"Mengutip kitab suci untuk kepentingan politik tertentu, memancing perdebatan primordial yang berpotensi merusak kerukunan umat antar beragama di Tanah Air. Perdebatan primordial hanya layak disampaikan forum kajian internal setiap pemeluk agama atau forum akademis terbuka," katanya.

Khusus untuk Pilkada DKI Jakarta yang menjadi pusat perhatian publik, DPP GEMA Mathla'ul Anwar menyerukan setiap pasangan calon dan pendukungnya mewujudkan pilkada DKI sebagai barometer pilkada yang sehat di kota metropolitan pada abad modern.

Menurut dia, sebagai barometer, Pilkada DKI harus menjadi pertarungan ide, gagasan, platform, dan rekam jejak, bukan pertarungan primordial yang kontraproduktif.

"Kami menyerukan umat Islam tetap bersatu-padu membangun bangsa walaupun berbeda pilihan politik," katanya.

Gema MA juga menyerukan agar pilkada berjalan transparan dan bersih dari praktik politik uang yang mencederai demokrasi bangsa karena berpeluang melahirkan kapitalisasi kekuasaan oleh segelintir pemilik modal.

Gema MA sekaligus menyerukan masyarakat Muslim di seluruh Tanah Air untuk menyukseskan pesta demokrasi di daerahnya masing-masing dengan gembira, damai, dan cerdas agar dapat melahirkan pemimpin-pemimpin di daerah yang sidiq, tablig, amanah, dan fathonah.

"Kami menyerukan masyarakat Muslim untuk menghindari kampanye hitam dengan isu-isu primordial seperti suku, agama, ras, dan golongan," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016