Makassar (ANTARA News) - Manajemen Rumah Sakit Siloam Makassar mengatakan ledakan yang terjadi pada Rabu 5 Oktober malam dipicu oleh kebocoran pipa Wather Heater serta kelalaian human eror.

"Polisi memastikan ledakan itu bersumber dari kebocoran uap pada pipa. Tetapi untuk lebih jelasnya kami masih menunggu hasil dari labfor Mabes Polri perwakilan di Makassar," ujar Humas RS Siloam Makassar, Putri Amelia di Makassar, Jumat.

Menurut dia hasil dari labfor Mabes Polri akan keluar dalam beberap hari ini termasuk dengan dugaan adanya human eror terhadap teknisi rumah sakit setempat sat bertugas malam disaat kejadian.

Selain itu pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa saat insiden itu terjadi, meski sempat terjadi kepanikan dan ketegangan pada peristiwa itu pukul 22.15 WITA Rabu malam.

"Semua pasien yang dirawat di rumah sakit baik-baik saja meski sebelumnya ada beberapa dievakuasi keluar gedung. Kami tentunya memprioritaskan keselamatan mereka para pasien," ujarnya.

Mengenai dengan adanya keluarga pasien yang panik lalu membawa barang-barangnya keluar ruangan, kata dia saat itu memang suasana tegang, tetapi memang ada beberapa pasien maupun keluarganya memang sudah diizinkan pulang oleh dokter.

"Memang saat itu semua panik dan mau pulang, tetapi kami berikan pemahaman apakah nanti kalau pulang bisa membaik atau semakin memburuk, tetapi setelah diberikan pengertian mereka tetap mau di rawat dan kembali di kamar perawatan, ada juga dibolehkan pulang." katanya.

Sementara untuk kendaraan yang rusak terkena reruntuhan material bangunan saat ledakan itu, lanjut Amel, dua mobil yang rusak itu telah mendapatkan ganti rugi.

Dua mobil rusak tersebut yakni mobil Toyota Rush warna silver serta Honda Jazz warna hitam saat itu berada di area parkir RS Siloam saat ledakan terjadi.

"Kami sudah mendata dan ini tanggungjawab manajemen. Kedua mobil ini sedang dalam proses perbaikan di bengkel," ujarnya.

Kendati demikian, mengenai jumlah kerugian dalam insiden itu, Amelia menyatakan belum mengetahui persis berapa jumlahnya karena masih dihitung pihak manajemen. Untuk kondisi bangunan, dalam kondisi baik dan tidak ada retakan kecuali pada lantai sembilan yang terbongkar saat ledakan terjadi.

Sebelumnya, Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Frans Barung Mengera mengatakan pihak kepolisian masih melalukan penyelidikan termasuk akan menetapkan tersangka terkait kejadian yang mengegerkan pada malam itu.

"Dalam beberapa hari ini kita sampaikan hasilnya, termasuk tersangkanya siapa-siapa yang bertugas malam itu sampai terjadi adanya kelalaian sehingga mengakibatkan kecelakaan itu," katanya.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016