Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia menyatakan diri siap bekerja sama dengan presiden baru yang terpilih secara demokratis di Timor Leste. "Siapa pun yang terpilih, pemerintah RI siap bekerjasama dengan presiden baru Timor Leste," kata Juru Bicara (Jubir) Departemen Luar Negeri RI, Y. Kristiarto S. Legowo, kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan pemerintah RI menyambut baik proses demokrasi yang tengah berlangsung di Timor Leste. Tanpa memedulikan hasil dan proses pemilihan presiden pertama di negeri bekas provinsi RI ke-27 itu, pihaknya mendorong pelaksanaan demokrasi yang baik di Timor Leste. Pemerintah RI juga mengajak masyarakat dunia internasional untuk dapat bekerjasama dengan presiden terpilih di negara yang beribukota di Dili itu. "Intinya kita menyambut baik dan apa pun hasilnya kita siap bekerjasama dengan mereka," katanya. Saat ini penghitungan suara hasil Pilpres di Timor Leste dari semua distrik sedang dilakukan secara marathon dengan mengerahkan semua staf yang dimiliki lembaga penyelenggara pemilu perdana negara itu. Staf-staf dari Misi PBB di Timor Leste juga membantu dengan sekuat tenaga. Pemilu perdana Timor Leste kali ini dilaksanakan dalam satu skenario yang terdiri dari dua babak. Berdasarkan Undang-undang Pemilu Timor Leste, pemilu babak kedua diharuskan jika terdapat lebih dari satu calon yang perolehan suaranya tidak mayoritas, yaitu 50+1 persen. Sejauh ini, terdapat tiga calon yang perolehan suaranya sangat tipis, yaitu Fransisco Guterres Lu-Olo, Jose Ramos Horta, dan Fernando "La Sama" de Araujo. Hasil penghitungan final baru bisa diketahui setelah data dari semua distrik dikumpulkan dan diverifikasi oleh lembaga peradilan tinggi yang berwenang. "Sekali lagi kami tekankan bahwa RI siap bekerjasama dengan mereka," demikian Kristiarto S. Legowo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007