Magelang (ANTARA News) - Sampai saat ini belum ada penambahan pasukan Indonesia di daerah perbatasan dengan Timor Timur (Timor Leste) terkait meningkatnya suhu politik negara bekas wilayah Indonesia itu yang sedang menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu). "Sampai saat ini belum ada perintah (penambahan pasukan)," kata KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso di Magelang, Sabtu, di sela Grand Opening Borobudur International Golf and Country Club di Lembah Gunung Tidar, Kompleks Akademi Militer Kota Magelang. Ia mengatakan, jumlah personel TNI AD yang bertugas di sepanjang garis perbatasan antara Indonesia dengan Timor Timur saat ini sebanyak satu satuan setingkat batalyon. Pada kesempatan itu Djoko tidak menyebut jumlah personel TNI AD secara rinci yang saat ini bertugas di kawasan tersebut. Namun, katanya, mereka dilengkapi dengan senjata standar tugas operasional. Ia menyatakan, penempatan pasukan di suatu medan tugas sebagai kebijakan Panglima TNI, sedangkan pihak TNI AD hanya menyiapkan pasukan, melatih dan melengkapi persenjataannya. Hingga saat ini, katanya, situasi keamanan di perbatasan kedua negara tersebut relatif kondusif. "Sampai saat ini tidak ada ancaman gangguan keamanan, perbatasan berjalan dengan aman, yang ada seperti biasa, itu perbatasan bersaudara dia, ini batas, kampung sebelah sini dan sana itu mereka sebenarnya juga kerabat," katanya. Ia menyatakan pihak TNI tidak mencampuri urusan keamanan dalam negeri Timtim. "Keamanan di Timtim bukan urusan saya, itu urusan luar negeri, kita tidak perlu `nyampuri`," kata Djoko Santoso.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007