Palu (ANTARA News) - Tim Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Mabes Polri dan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) hari Sabtu menggelar reka ulang kasus peledakan bom di pasar Tentena Poso yang terjadi 29 Mei 2005. Polisi memindahkan lokasi rekonstruksi ke pasar Masomba di Kota Palu dengan pertimbangan keamanan, kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badrodin Haiti yang memimpin langsung proses reka ulang. Rekonstruksi bermula ketika para tersangka, Mujadid Brekele, Irwanto Irano, Amril Nggiode alias Aat dan Ardin mendatangi pasar. Mereka menggunakan dua sepeda motor, Irwanto Irano membonceng Mujadid dan Aat membonceng Ardin. Saat berada di perempatan pasar mereka berpisah. Aat menunggu di motor sementara Ardin bertugas membeli sayur. Ardin memasukan sayur yang baru dibeli ke dalam kantongan hitam yang telah diisi bom sebelumnya, lalu diletakkan di depan jalan masuk pasar. Di tempat terpisah, Mujadid yang dibonceng Irwanto, meletakkan bom di dekat kantor BRI Unit Tentena , arah timur Pasar. Keempat tersangka lalu meninggakan Tentena menuju kota Poso, namun seorang saksi sempat melihat dan mengenali Aat saat keempat tersangka melintas di depan terminal Tentena. Beberapa saat setelah tersangkan meninggalkan pasar, bom pertama yang diletakkan Ardin meledak, menyusul 15 menit meledak bom kedua yang diletakkan Mujadid. Akibat ledakan ini, sebanyak 22 warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007