Bandung, 22 Oktober 1952 (Antara) - Dalam waktu belakangan ini telah terdjadi 3 peristiwa kelahiran jang mendjadi buah bibir orang ramai dan menjangkut-pautkan dengan tjeritera2 serba gaib.

Sebagai telah dikabarkan, Saripah seorang ibu dari desa Margasana distrik Labuhan (karesidenan Banten), ketika baru2 ini bersalin telah mengagetkan orang2 sekampungnja. Jang dilahirkannja itu bukan seorang baji, melainkan sebuah benda jang menjerupai suatu dompol buah anggur besar dan ketjil sebanjak lk 50 buah. Menurut kabar, Saripah kemudian meninggal.

Peristiwa jang dipandang adjaib telah dialami djuga oleh seorang ibu di Bandung (nama sang Ibu ini berhubung dengan beberapa hal tidak diumumkan), sang ibu ini sekarang masih hidup. Ia dioperasi dirumah sakit Seventh Day Hospital.

Peristiwa ketiga terdjadi atas seorang Ibu dari djalan Semar (Bandung). Dokter jang memeriksanja sudah menerangkan, bahwa Ibu itu mengandung, dan dpat djuga mengira kapan akan bersalinnja. Tapi alangkah terkedjutnja dokter itu ketika pada waktu bersalin, dari rachim sang Ibu itu tidak keluar suatu apa, sedang perut sang Ibu tersebut mendjadi kempes seperti seorang jang baru melahirkan baji. Hal ini sekarang oleh dokter tersebut mendjadji objek penjelidikan dan belum diketahui apa sebab2nja.

Mengenai peristiwa pertama dan kedua, Dr. D.N. Holm M.D,. direktur rumah sakit Seventh Day menerangkan, bahwa peristiwa itu di Banten mungkin menggemparkan dan orang menghubungkannja dengan tjeritera2 alam gaib. Tapi dikalangan kedokteran tidak demikian halnja.

Dr. Holm mengakui, bahwa jang dipeladjarinja, peristiwa demikian memang djarajng terdjadi didunia. Menurut statistick jang dipeladjarinja, peristiwa seperti terdjadi dengan Saripah itu bisa kedjadian 1 kali dari 2000 peristiwa kelahiran. Dan menurut statistick itu, 10 % dari sang Ibu senasb dengan Saripah, jaitu meninggal dunia.

“Penjakit” demikian disebut orang Hydatidiform Mole, jaitu suatu degenerasi pada placenta (bali atau ari-ari, jaitu daging jang turut keluar kalau baji dilahrikan).

Dalam umur 2 bulan dalam kandung embryo itu biasanya hilang dan mendjadi sematjam telor pada placenta tersebut. Kadang2 keadaan ini bisa menjebabkan penjakit tumor pada placenta itu. Keadaan demikian dinamai orang chorio epethelioma.

Kalau dilakukan operasi kadang2 menjebabkan djuga bleeding, tapi sang Ibu jang pernah dioperasi di Bandung baru2 ini dapat tertolong djuga. Demikian antara lain keterangan jang didapat dari Dr. Holm.

Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA



Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016