Jakarta (ANTARA News) - Ratusan warga Perumahan TAS I Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi korban lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. bertekad melanjutkan aksinya ke Gedung DPR-RI, karena menilai tidak mendapat jawaban pasti tentang aspirasinya dari Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kesra). "Tolong diperhatikan, jangan hanya ditampung. Juga diberi masukan," kata salah seorang tim juru runding warga Perumahan Tanggul Angin Sejahtera (TAS) I Sidoarjo, Siti Aisyah, yang diterima Staf Khusus Menko Kesra, Lalu Mara Satriawangsa, dan staf ahli Menko Kesra, Siti Rahayu Hidayati, di Jakarta, Senin. Dalam pertemuan dengan kedua wakil Menko Kesra selama 30 menit itu, Siti dan sembilan orang lainnya menyampaikan aspirasi seluruh warga Jawa Timur yang menjadi korban lumpur panas Lapindo. Namun, pihak Kementerian Koordinator Kesra tidak dapat memberikan jawaban memuaskan dan baru akan menyusun laporan tentang aksi yang dilakukan sekitar 200 orang warga Perum TAS I Sidoarjo tersebut. "Kami akan menyusun laporannya hari ini, dan segera kami sampaikan kepada Menko Kesra," kata Lalu Mara Satriawangsa, ketika ditemui usai menerima sepuluh perwakilan pengunjukrasa. Pengunjukrasa pun akhirnya melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian untuk dapat melanjutkan aksinya ke Gedung DPR RI. Mereka secara berkelompok mulai datang di Jakarta pada Sabtu (14/4) dan secara bersama-sama berkumpul guna menginap di pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007