Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) menemukan cara mendeteksi golongan darah lewat komputer melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan temuan ini akan diikutkan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Negeri Lampung pada Juli 2007. "Selama ini, pemeriksaan atau penentuan golongan darah ditentukan berdasarkan proses pengenalan pola pembekuan setelah diberi reagen antigen," ujar salah seorang penggagas cara baru itu, Bagus Arianandhika, di Surabaya, Senin. Namun, katanya, pihaknya menawarkan cara baru melalui jaringan syaraf tiruan. Cara baru itu merupakan hasil karyanya bersama rekannya Achmad Fatkhur Rokhman, Arief Furqon, Agatha Septiandika Putri, dan Nanang Kurniawan. "Hasil karya itu sudah kami pamerkan pada 14-15 April lalu dengan judul `Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Golongan Darah Manusia dengan Menggunakan Pengolahan Citra`," katanya mengungkapkan. Dengan cara itu, katanya, penentuan golongan darah tidak lagi mengandalkan seorang ahli, tapi cukup memasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan, kemudian dibaca dan hasilnya bisa diketahui. PKM lainnya yang juga tidak kalah menariknya adalah Penyangga Sepeda Motor Otomatis untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Keselamatan Berkendara karya Muchamad Ghofar Efendi, Agustian Sulistyoadi, Deny Ghofar Fanani, Rachman Alfi Shaladin, dan Andik Riyanto. "Penyangga otomatis itu dibuat untuk membantu para penyandang cacat serta masyarakat yang memiliki tinggi badan yang kurang, atau bisa digunakan ketika pengendara memasuki daerah banjir, sehingga kaki bisa diangkat dengan aman dan tidak basah," kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Deny. Menurut dia, pembuatan penyangga otomatis itu terinspirasi dari ketidaknyamanan seorang penyandang cacat atau mereka yang memiliki tubuh pendek saat mengendarai sepeda motor. "Dengan penyangga itu mereka tidak akan kesulitan mengendarai sepeda motor. Bukan hanya itu, saat hujan misalnya, banyak pengendara yang sering menaikkan kakinya di atas mesin. Dengan penyangga ini mereka tidak perlu khawatir untuk jatuh," ucapnya. Sementara itu, Pembantu Rektor (PR) III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, menyatakan pameran 59 hasil karya PKM mahasiswa ITS itu merupakan persiapan untuk menyambut kedatangan tim penilai dari Dirjen Dikti Depdiknas yang telah mendanai puluhan PKM ITS itu senilai Rp318 juta lebih. "Kami mentargetkan sedikitnya 20 dari 59 judul PKM yang dipamerkan itu akan dapat lolos untuk maju ke ajang PIMNAS 2007 di Lampung," ujar mantan Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS itu. Melalui pameran PKM pada 14-15 April itu, katanya, akan dapat melihat persiapan dan hasil yang telah dikerjakan para mahasiswa sebelum kedatangan tim penilai dari Jakarta pada Mei mendatang, sekaligus membuka datangnya masukan dari sesama mahasiswa dan para dosen. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007