Kendari (ANTARA News) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai pekan pertama April 2007 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 316 kasus, dan sebanyak 177 dinyatakan positif, 139 diduga menderita DBD dan tidak ada korban meninggal dunia," kata Kabid Pencegahan Penyakit, Dinkes Kota Kendari, Rahminingrum. Di Kendari, Selasa, ia mengemukakan, peningkatan jumlah kasus DBD di Kota Kendari dari Januari 2007 itu belum dapat dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau mewabah. "Seluruh kecamatan di Kota Kendari ditemukan kasus DBD tetapi yang terbanyak ada di tiga kelurahan, yakni Rahandouna, Poasia dan Kambu," katanya. Beberapa faktor yang menyebabkan tiga kelurahan tersebut endemik demam berdarah, katanya, antara lain perilaku masyarakat yang kurang menyadari pentingnya kebersihan dan kondisi georafis yang landai. Peningkatan jumlah kasus menguatkan prediksi siklus demam berdarah dua tahunan di wilayah Sultra. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat, jumlah kasus DBD tahun 2005 sebanyak 601, tahun 2006 sebanyak 171 dan sampai awal Pebruari 2007 sudah mencapai 68 kasus. "Berdasarkan data tersebut besar kemungkinan siklus DBD dua tahunan terjadi di Kota Kendari. Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah pencegahan, dan juga mengharapkan partisipasi warga," katanya. Pemerintah Kota Kendari mengingatkan warganya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya siklus penyakit deman berdarah dua tahunan dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. "Prediksi siklus DBD dua tahunan untuk wilayah Sultra, khususnya Kota Kendari mendekati kebenaran," katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, warga diharapkan meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya menjaga kemungkinan terjadinya hal-hal yang lebih buruk atau jatuhnya korban jiwa. Upaya pemerintah mencegah DBD antara lain dengan menggalakan "Jumat Bersih" bersama warga, mengkampanyekan program 3 M atau Mengubur sampah, Menutup tempat air bersih dan Menguras bak penampungan air, serta memantau langsung adanya laporan warga tentang dugaan DBD, kemudian dan melakukan penyemprotan anti-nyamuk, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007