Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah Lokakarya Ke-14 Kerjasama bagi Promosi dan Perlindungan HAM Asia Pasifik, di Bali, Juli 2007. Direktur HAM dan Kemanusiaan Deplu RI, Wiwiek Setyawati Firman, mengemukakan hal itu dalam Lokakarya tentang Pembentukan Dialog Bilateral HAM antara Indonesia-Swedia, di Jakarta, Selasa. "Lokakarya itu akan diselenggarakan oleh kantor Komisi Tinggi HAM PBB. Memperkuat kerjasama HAM di tingkat regional merupakan hal yang sangat penting," ujarnya. Menurut Wiwiek, hal tersebut sejalan dengan mandat konstitusi Indonesia untuk secara aktif terlibat dalam masalah dunia. "Indonesia tetap berkomitmen dan berjuang untuk mendukung upaya nasional dalam pemajuan HAM, terutama melalui peran aktifnya dalam Dewan HAM," katanya. Di Asia Tenggara, lanjut dia, Indonesia terus mendorong pembentukan mekanisme HAM regional, seperti yang digariskan dalam ASEAN Security Community Plan of Action 2004. "Indonesia selalu menjaga posisi bahwa kerjasama internasional adalah elemen utama dalam upaya pemajuan dan perlindungan HAM, khususnya di negara-negara berkembang," ujarnya. Oleh karena itu, Indonesia membentuk dialog bilateral dan plurilateral mengenai HAM dengan sejumlah negara, termasuk Kanada, Norwegia dan China. Beberapa negara lain, seperti Belanda, Jepang, Rusia dan Australia juga telah menunjukkan minat mereka untuk melakukan dialog HAM dengan Indonesia. "Kami menyadari bahwa bantuan masih dibutuhkan dalam membangun kapasitas kita untuk pemajuan dan perlindungan HAM," katanya. Dialog, kata Wiwiek, juga memberikan kesempatan untuk menemukan penyelesaian nyata terhadap pemajuan dan perlindungan HAM yang menguntungkan seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2006-2008, yang bertugas membahas sejumlah kasus HAM yang terjadi di dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2007