Sanaa (ANTARA News) - Sedikitnya 27 warga sipil, kebanyakan anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi di tiga wilayah provinsi Yaman pada Sabtu (29/10) menurut para pejabat dan warga.

Pada Sabtu pagi, serangan-serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi menghantam rumah-rumah warga di Desa al-Sharaf dan Mabaran di Distrik al-Salo di provinsi barat daya Taiz, menewaskan 10 warga desa dan meratakan beberapa rumah bata dengan tanah menurut pejabat lokal dan warga.

Jumlah korban meninggal dengan cepat naik menjadi 17 kemudian, kebanyakan anak-anak dan perempuan, dan tujuh lainnya terluka berat menurut warga dan pejabat pemerintah setempat.

"Rumah sakit yang menerima korban kekurangan obat dan peralatan yang dibutuhkan, jadi korban jiwa tampaknya bisa bertambah dalam beberapa jam," kata seorang pejabat lokal kepada kantor berita Xinhua melalui sambungan telepon.

Di provinsi utara jauh Saada, para pejabat dan warga menyaksikan serangan udara dengan target satu mobil yang sedang melaku di  jalan umum di daerah Bani al-Sayyah di Distrik Razih pada Sabtu, menewaskan satu keluarga beranggotakan lima orang, termasuk bayi.

Saksi mata mengatakan keluarga itu berusaha lari dari serangan udara berat di provinsi itu, yang merupakan kubu pertahanan gerakan Syiah Houti.

Di provinsi bagian tengah Marib, satu keluarga lain yang beranggotakan lima orang juga tewas ketika serangan udara pimpinan Arab Saudi mengenai mobil mereka di lembah Habbab di bagian timur provinsi pada Sabtu petang menurut pejabat setempat, warga dan saksi mata.

Seorang pejabat lokal mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa keluarga itu melarikan diri saat serangan udara meningkat di desa-desa dan pertanian Marib.

Pejabat lokal dan warga juga melaporkan puluhan serangan udara lain di beberapa kawasan di seluruh provinsi bagian utara Yaman, kebanyakan serangan membakar pertanian dan menghancurkan rumah-rumah warga desa.

Puluhan sapi dan ternak warga desa juga mati akibat serangan udara Sabtu menurut laporan otoritas lokal ke Kementerian Pertanian menurut pejabat kementerian kepada Xinhua.

Sebelumnya serangan udara koalisi mengenai tempat pemakaman di ibu kota Sanaa, menewaskan 140 pelayat, termasuk anak-anak, dan melukai 600 lainnya.

Juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi Jenderal Ahmed Asiri mengatakan serangan-serangan itu dilakukan berdasarkan informasi yang salah, dan meminta maaf kepada keluarga korban.

Arab Saudi ikut campur tangan dalam konflik Yaman sejak Maret tahun lalu guna mengembalikan kekuasaan sekutunya, Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi dan pemerintahannya setelah Houthi dan pasukan yang setia pada bekas presiden Ali Abdullah Saleh memperjuangkan revolusi terhadap "korupsi pemerintahan Hadi" dan membuat Hadi bersama kabinetnya melarikan diri ke pengasingan.

Serangan-serangan udara dan darat pimpinan Arab Saudi telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Yaman dan memaksa lebih dari dua juta orang lainnya meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.

Putaran upaya perundingan terakhir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tampaknya gagal mengakhiri perang 19 bulan di Yaman setelah kedua rival, Houthi dan musuhnya Hadi, menolak rencana perdamaian yang disampaikan oleh utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed pekan lalu.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016