Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negera (Menneg BUMN), Sugiharto, menegaskan bahwa pihaknya akan meminta pertanggungjawaban PT Lapindo Brantas Inc. atas kerugian yang dialami BUMN akibat luapan lumpur dari proyek Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). "Seluruh BUMN yang terkena dampaknya atau hilangnya kesempatan ekonomis atau 'opportunity loss', termasuk kerugian infrastruktur, pada gilirannya kita akan meminta tanggung jawab dari pihak Lapindo yang bertanggung jawab. Kalau tidak, pasti akan merugikan negara," kata Meneg BUMN di Jakarta, Selasa. Menurut dia, beberapa BUMN telah melaporkan derita kerugian akibat lumpur Lapindo tersebut, namun yang baru bisa diperkirakan adalah kerugian yang diderita PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). "Sejauh ini PT KAI telah mengeluarkan Rp500 juta untuk mengatasi rel keretanya yang terendam lumpur itu. Ketinggian lumpur yang terendah sendiri mencapai 26 cm, dan kemungkinan rel itu harus ditinggikan," kata Sugiharto saat hadir dalam ulang tahun PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen). Ia mengatakan, untuk menghitung keseluruhan kerugian BUMN masih dilakukan, termasuk proyeksi "opportunity loss" tersebut. Untuk perbaikan rel sendiri, menurut dia, pilihannya rel akan ditinggikan daripada membuat jalur rel baru melingkar, karena biayanya lebih efisien. Sedangkan, operasional kereta api yang melewati jalur Porong, Sidoarjo, yang terkena lumpur itu dihentikan sementara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007