... nggak tahu ada provokasi atau apa saya nggak tahu, atau emosional, emosi warga. Jadi sebaiknya jangan...
Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Hidayat, yang juga petahana, mengatakan, warga dapat menggunakan hak pilih dalam berdemokrasi jika tidak menyukai calon pimpinan Provinsi DKI Jakarta yang tengah berkompetisi di Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Sebelumnya, kandidat gubernur DKI Jakarta yang juga petahana, Basuki Purnama, ditolak kehadirannya oleh warga Kelurahan Sukabumi Utara, Pasar Rawabelong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat kampanye dengan metode "blusukan", Rabu. 

Karena penolakan itu, Ahok diselamatkan polisi ke dalam mikrolet M24 tujuan Grogol-Srengseng setelah didemonstrasi massa setempat. 20 personel Polda Metro Jaya memang disiapkan untuk mengawal tiap pasangan kandidat. 

Menurut Hidayat, demonstrasi menolak kehadiran kandidat pemimpin Provinsi DKI Jakarta seperti itu cara-cara yang kurang baik dalam berdemokrasi.

Dia menuturkan, setiap warga berhak memilih siapapun dalam pilkada itu namun tidak serta-merta bertindak yang dapat mengganggu ketertiban dengan aksi demo jika tidak suka dengan seorang calon. "Semuanya punya kesempatan dan hak yang sama," ujarnya.

Dia tidak tahu penyebab warga berdemonstrasi menolak kehadiran Ahok. "Saya nggak tahu ada provokasi atau apa saya nggak tahu, atau emosional, emosi warga. Jadi sebaiknya jangan. Tapi kalau seperti itu ya sudah lebih baik jangan seperti itu," ujarnya.

Dia berharap warga dapat berpikir lebih bijaksana dalam mengekspresikan keinginannya dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Seharusnya begini lho, dalam berdemokrasi, ya silakan berikan kesempatan yang sama. Kalau beda pilihan, ya nanti tanggal 15 Februari 2017. Itu saya pikir lebih dewasa. Lebih baik," tuturnya.

Dia juga tidak khawatir ber-blusukan ria ke Rawabelong. "Aku sudah pernah turun ke Rawa Belong kok. Bagus juga. Kalau saya nggak masalah. Alhamdulillah nggak khawatir, kenapa memang? Asalkan niatan kita baik," ujarnya.

Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016