Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Ade Komarudin meminta aparat Kepolisian harus waspada dalam mengamankan demonstrasi pada Jumat (4/11), namun juga harus dibarengi dengan tindakan persuasif sehingga tidak terpancing perilaku destruktif.

"Saya selaku Ketua DPR meminta benar aparat agar waspada, siaga dibarengi tindakan persuasif jangan sampai terjadi hal apapun. Karena tidak boleh terpancing oleh perilaku yang destruktif dari demonstran," katanya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan menjaga demonstrasi penting, namun yang harus dipahami aparat adalah negara Indonesia menganut demokrasi, demonstrasi dalam sistem demokrasi diperbolehkan.

Menurut dia, demonstrasi dalam sistem demokrasi merupakan sarana penyampaian aspirasi yang tidak boleh dihambat siapapun.

"Kalau terjadi hal yang membuat publik terbelenggu, justru akan merugikan persatuan dan kesatuan. Tidak boleh tindakan yang membuat kegaduhan baru dan berkelanjutan akan menjadi masalah," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta kepada para demonstran untuk benar-benar menjaga haknya yaitu menyampaikan aspirasi dengan baik.

Menurut dia, demokrasi sebagai sistem yang sudah berjalan di Indonesia sangat bagus sehingga jangan dikotori dengan anarkisme dalam menyampaikan aspirasi.

"Anarkisme bertentangan dengan demokrasi. Kita tidak ingin perilaku demonstran bukan menyalurkan pendapat, namun malah membuat pernyataan yang bertentangan dengan Pancasila," ucapnya.

Dia juga menghimbau kepada para elite politik untuk menahan diri dan bertindak dalam koridor perundang-undangan dan ideologi Pancasila.

Ade menegaskan akan menjadi orang paling depan membela pemerintahan kalau ada upaya pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pemerintah yang sah.

"Pemerintahan ini dilahirkan dari sistem demokrasi yang sah dan dipilih sangat demokratis dengan dipilih langsung oleh rakyat," tegasnya.

Menurut dia, kalau penggulingan pemerintahan sah terjadi maka yang dirugikan adalah rakyat, terutama kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016