Jakarta (ANTARA News) - Polsek Pasar Minggu meningkatkan penjagaan untuk kegiatan blusukan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ke Pejaten Timur, Jakarta Selatan.

"Untuk hari ini sekitar 55 sampai 60 personel dari Polsek (Pasar Minggu), Polres sampai Koramil," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait seusai kunjungan Ahok di Jalan Raya Tanjung Barat Gang Langgar Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis.

Holden mengatakan personel yang dikerahkan biasanya hanya berkisar 20 orang, namun untuk menghindari adanya aksi unjuk rasa dari warga sekitar, kepolisian pun menambah personel penjagaan.

Menurut dia, Ahok tiba di lokasi pukul 08.46 WIB, dan situasi di sana terbilang kondusif serta tidak ada ancaman yang diterima oleh pihak kepolisian.

Namun demikian, Holden mengatakan bahwa peningkatan keamanan itu bukan karena adanya kemungkinan penolakan dari masyarakat sekitar yang dapat menimbulkan kericuhan.

"Kalau kita bukan melihat dari penolakan atau tidak, tapi kalau istilahnya pejabat dianggap punya pengaruh besar, kita selalu melakukan pengamanan," ujar Holden.

Selain penambahan personel, tampak beberapa anggota kepolisian yang mendapat tambahan perlengkapan seperti tabung gas air mata dan rompi anti peluru.

Pada kunjungan sebelumnya di Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahok didemo oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai warga asli dan menolak kedatangannya bertemu warga.

Atas aksi demonstrasi tersebut, Ahok pun mempercepat kunjungannya, bahkan ia diamankan ke dalam mikrolet M24 tujuan Grogol-Srengseng dan dibawa ke Polsek Kebon Jeruk. Tak hanya itu, ia pun batal meninjau Kali Sekretaris yang biasanya dilanda banjir saat musim hujan.

Seorang warga asli yang juga Ketua RT 01/07 bernama Dayat harus dilarikan ke RS Siloam untuk divisum dan mendapat perawatan setelah dipukuli oleh para demonstran.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016