Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Rabu berjanji bahwa pasukan bersenjata Iran akan "memotong tangan" musuh yang melakukan serangan terhadap republik Islam. "Militer kami mengemban misi bertahan dan tidak menyerang seseorang. Tetapi, secara keseluruhan siap menghadapi agresor dan akan memotong tangan mereka," kata Ahmadinejad, yang berpidato di siaran televisi negara, dalam rangka memperingati hari angkatan bersenjata Iran. "Militer dan angkatan bersenjata harus lebih siap dalam mengarungi hari masing-masing," katanya dalam pidato di hadapan parade militer di luar makam pendiri revolusi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini. Amerika Serikat menolak menyingkirkan pilihan aksi militer untuk membawa Iran terjepit pada program nuklirnya yang kontroversial, yang oleh Washington dikatakan bertujuan untuk pembuatan senjata. Iran membantah tudingan itu dan menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai. Iran berulangkali menolak dihentikannya operasi pengayaan uraniumnya yang sensitif, yang telah memperoleh dua paket sanksi Dewan Keamanan PBB yang ditargetkan pada industri balistik dan senjata nuklir. Mereka berpikir bahwa dengan diterapkannya sanksi-sanksi atas senjata-senjata kami itu kami akan bisa dilumpuhkan. Tapi kami justru berhasil dalam menghasilkan semua senjata yang kami inginkan," kata Ahmadinejad, dalam penjelasannya di depan angkatan bersenjata seperti dilansir AFP. Setelah pidato Ahmadidinejad, militer mulai melakukan parade besar-besaran di depan panggung kehormatan presiden dan para petinggi militer Iran, yang diperkirakan termasuk pameran perlengkapan militer. Ahmadinejad mengatakan bahwa meskipun pihaknya mengelak mengenai program nuklir, namun Iran menginginkan jalinan persahabatan dengan semua negara, dengan kecuali Israel yang pihaknya menolak untuk mengakuinya. "Rakyat kami ingin bergandengan tangan persahabatan dengan semua bangsa. Kami menginginkan persahabatan dan hubungan-hubungan dengan semua bangsa, kecuali rezim Zionist Israel," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007