Kudus (ANTARA News) - Kerajinan alat musik rebana yang dibuat dari kayu dan kulit ternak di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagian dijual ke berbagai daerah di luar Pulau Jawa.

"Sebelumnya, sebagian besar konsumenya dari Kabupaten Jepara dan Demak, namun saat ini justru pemesannya paling banyak dari luar Jawa, seperti Kalimantan serta sejumlah kota besar di luar Pulau Jawa," kata pengrajin alat musik rebana Sugiharto di Kudus, Selasa.

Bahkan, kata dia, hampir semua kota di luar Pulau Jawa pernah memesan alat musik rebana di tempat usahanya.

Kualitas alat musik rebana buatannya, kata dia, diakui para pembelinya dari luar Pulau Jawa cukup berkualitas, sehingga mereka lebih memilih memesannya ke Kudus.

Kayu yang digunakan untuk membuat alat musik rebana, kata dia, mulai dari kayu nangka hingga mahoni.

Alat musik rebana tersebut, dijual mulai harga Rp2 juta hingga Rp5 juta per paketnya.

"Semakin rumit pengerjaannya, harga jualnya bisa semakin mahal," ujarnya.

Dalam membuat alat musik rebana tersebut, dia mengaku, menjalin kerja sama dengan pengrajin lain yang khusus memasang kulit rebana dari hewan ternak.

Sementara pengolahan dari bahan baku kayu menjadi rangka rebana, kata dia, ditempatnya, termasuk pembuatan ukiran pada rangka rebana tersebut.

Pemesan alat musik rebana pada bulan ini, diprediksi bakal meningkat karena pengalaman sebelumnya pesanan sering meningkat pada bulan seperti sekarang.

"Pemesanan alat musik islami tersebut berkisar 10 hingga 15 set," ujarnya.

Ia mengakui, masih membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha yang digelutinya sejak 1999 itu, sehingga pemesanan dalam jumlah besar bisa dilayani.

Kendala lainnya, yakni soal keterbatasan jumlah tenaga kerja.

Permodalan yang diperoleh sebelumnya, kata dia, justru dari hasil tabungan istrinya yang bekerja di Arab Saudi sejak 2004 hingga 2006.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016