Jakarta (ANTARA News) - Penggunaan teknologi "Automatic Dependent Surveillance-Broadcast" (ADS-B) memungkinkan penghematan sampai 90 persen investasi teknologi radar yang nilainya selama ini mencapai jutaan dolar Amerika Serikat (AS). "Ini akan secara signifikan mereduksi tekanan pada penambahan biaya pelayanan lalu lintas udara. Karena itu sistem `surveillance` (pengawasan) baru itu perlu dikembangkan juga di Indonesia," kata Abdullah Gus Ma`rufi dari PT Dirgantara Indonesia yang menjadi salah seorang pemakalah dalam Seminar Radar Nasional di Jakarta, Rabu. Dengan teknologi ADS-B, ujarnya, pesawatlah yang memancarkan sinyal berisi data "state vector" (posisi horisontal/vertikal), kecepatan horizontal/vertikal) dan informasi lainnya yang ada di pesawat dan mentransmisikannya ke "user" (broadcast), bukan sebaliknya, radar memonitor pesawat. "Dengan ADS-B pesawat memiliki sistem terpasang yang terus menerus broadcast atau mengirim pesan berisi posisi, arah, kecepatan dan tujuan, yang selanjutnya ADS-B ground station memonitor dan menerima informasi," katanya. ADS-B sendiri, urainya, merupakan sistem alternatif yang dapat digunakan sebagai sistem pendamping atau bahkan berpotensi sebagai pengganti sistem "Radio Detecting and Ranging" (Radar) SSR (Secondary Surveilance Radar) di masa depan. Di Indonesia, katanya, telah terdapat 12 unit radar PSR (Primary Surveilance Radar) yang terpasang menjadi satu dengan radar SSR, dan delapan SSR tanpa PSR, sehingga total 20 stasiun radar. ADS-B, menurut dia, adalah salah satu dari teknologi radar surveillance. Teknologi sejenis lainnya antara lain SSR Mode-S, Automatic Dependent Surveillance Address (ASD-A), dan ADS-Contract (ADS-C). Sistem pelayanan lalu lintas udara global saat ini sedang mengalami perubahan akibat pertumbuhan lalu lintas udara yang semakin padat, hal itu memicu perkembangan teknologi, khususnya "New Communication", "Navigation", "Surveilance/Air Traffic Management" (CNS/ATM). Implementasi CNS/ATM tersebut menjanjikan sistem manajemen lalu lintas udara yang lebih menjamin tingkat keselamatan dan keamanan penerbangan, ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007