New York (ANTARA News) - Gedung milik pebisnis top Donald Trump di New York dijaga ketat aparat, Kamis pagi hingga sore (Jumat WIB), setelah massa berunjuk rasa untuk memprotes kemenangannya dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat.

Trump Tower pada pagi hari dijaga ketat oleh sejumlah personel Departemen Kepolisian New York, sebagaimana laporan wartawan Antara langsung dari depan Trump Tower di New York, Kamis (Jumat WIB).

Pada pagi hari, di depan gedung milik Trump itu diparkir truk-truk berukuran besar. Hal itu dilakukan agar tidak ada massa yang dapat menerobos ke area gedung Trump Tower.

Sejumlah truk besar itu diparkir di sepanjang jalan di depan Trump Tower. Namun, pada sore hari truk-truk besar tersebut dipindahkan dan pengamanan di depan gedung diganti dengan barikade beton.

Situasi di depan Trump Tower tidak hanya ramai dengan personel polisi, melainkan juga oleh orang-orang yang berhenti untuk mengambil foto gambar depan gedung Trump atau melakukan swafoto.

Sebelumnya, ribuan demonstran turun ke jalan di berbagai kota di AS pada Rabu (9/11) sambil membawa plakat dan mengeluarkan teriakan yang mengecam presiden terpilih AS - Donald Trump - sebagai rasis dan misoginis. Mereka memprotes kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS.

Sekelompok besar massa memadati Fifth Avenue, Kota New York, di depan Trump Tower tempat presiden terpilih itu tinggal, sambil melambai-lambaikan plakat bertulisan "Love Trumps Hate" (Cinta Mengalahkan Kebencian).

Kelompok lain berkumpul di depan Gedung Putih di Washington, yang segera akan menjadi kediaman resmi Trump.

Di Trump Hotel yang baru saja dibuka oleh Trump di Pennsylvania Avenue, para demonstran berseru "Nyatakan dengan lantang, katakan dengan jelas: Pengungsi diterima baik di sini".

Di tempat-tempat lain di pesisir timur Amerika, demonstrasi digelar di Miami, Philadelphia, dan Boston. Para demonstran membawa plakat menyerukan pemakzulan Trump dan diakhirinya sistem Dewan Elektor, proses sesuai konstitusi yang membuahkan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden, meskipun dia kalah tipis dalam perolehan jumlah suara rakyat.

Di pantai barat, para demonstran di Los Angeles, San Francisco, Portland, dan Seattle berpawai dan menutup lalu lintas untuk menyatakan kemarahan karena Trump mengalahkan Hillary Clinton.

Di bagian tengah, protes diselenggarakan di Chicago, di kota-kota kembar Minnesota, Omaha, Nebraska, dan Kansas City, Missouri.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016