Jakarta (ANTARA News) - Parade Bhinneka Tunggal Ika berakhir damai pada pukul 12.00 WIB. Panitia menutup acara dengan menyanyikan lagu Slank, Terlalu Manis, sambil membagikan mawar merah sebagai simbol solidaritas dan perdamaian.

Peserta Parade Bhinneka Tunggal Ika mulai meninggalkan area panggung yang berlokasi di silang Monas, depan patung kuda, menuju kendaraan mereka yang terparkir di jalan Medan Merdeka Selatan.

"Ini baru pertama, kami berharap ini bukan yang terakhir. Kami berharap kalau yang di daerah-daerah mau membuat kegiatan seperti ini sangat bagus biar viral," kata Nong Darol Mahmada, penggagas Parade Bhinneka Tunggal Ika, di Jakarta, Sabtu.

"Kami berharap kita dapat melakukan hal seperti ini lagi, mungkin lebih massive lagi, dan kami akan konsolidasi terus," sambung dia.

Dia menjelaskan bahwa acara tersebut digelar untuk mengingatkan kembali dan merayakan kembali kebhinnekaan.

Dia melihat akhir-akhir ini ada kecenderungan beberapa kelompok yang ketika ada orang yang berbeda baik itu individu maupun kelompok ataupun komunitas ada yang dikucilkan, ada pula yang dimaki.

"Itu menciptakan ketakutan. Sekarang ini kami ingin memperlihatkan bahwa kita jangan takut, kita harus merayakan kebhinnekaan ini. Justru dengan kondisi seperti ini kita harus bangga sebagai bangsa untuk berbeda," kata dia.

Nong Darol mengatakan Parade Bhinneka Tunggal Ika diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, lintas agama, lintas kelompok, lintas suku, dan komunitas.

"Dalam kesepakatan kita untuk parade ini kita tidak memakai identitas nama kita, kita melebur menjadi satu sebagai sebuah bangsa," ujar dia.


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016