Jakarta (ANTARA News) - Beragam kegiatan dilakukan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta dalam mengisi jadwal kampanye pilkada pada Kamis (17/11).

Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono berkampanye di Jakarta Barat dengan menyambangi tiga lokasi, yakni permukiman warga di kawasan Sukabumi Utara, Palmerah dan Kedoya.

Saat di Sukabumi Utara, Agus sempat diajari warga gerakan pencak silat. Kedatangan Agus disambut dengan palang pintu dan pantun khas Betawi.

Tiba-tiba Agus dihadiahi sebuah baju adat Betawi oleh tokoh masyarakat setempat. Agus langsung berganti pakaian adat Betawi yang diberikan warga.

Agus juga diangkat sebagai warga kehormatan dan kemudian diajari sejumlah jurus Silat Cingkrik. Saat itu Agus sedikit berkelakar dengan menyebutnya jurus "kuda hitam".

Warga sempat mengadukan persoalannya kepada Agus, misalnya, soal isu penggusuran terhadap petani tanaman hias di sana dan mereka berharap kepada Agus agar apabila terpilih asupaya diberikan lokasi atau sentralisasi untuk petani tanaman hias.

Sorak-sorai

Sementara itu, blusukan petahana calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur, disambut oleh sorak-sorai nyanyian dari sejumlah anak SD Tiranus. Murid SD itu juga meneriakkan yel-yel.

Yel-yel itu dibuat oleh guru mereka dan SD Tiranus juga telah mengetahui kedatangan Ahok ke Pondok Kopi.

Ahok yang tiba sekitar pukul 14.30 WIB tersebut disambut oleh kerumunan warga dengan pengamanan dari polisi, relawan Partai PDI Perjuangan dan PPP.

Namun demikian, Ahok meminta pengamanan tidak terlalu berlebihan dari pihak partai karena dia ingin lebih leluasa bertemu dan menyapa warga.

Kompak

Calon wakil gubernur nomor urut tiga, Sandiaga Uno juga disambut yel-yel oleh para pedagang pasar Pulo Jahe, Jakarta Timur. Para pedagang tersebut meneriakkan nama Anies-Sandi sambil menggunakan gerakan bersamaan secara kompak yang dilakukan 20 pria.

Mereka yang mengenakan kostum bertuliskan "Anies-Sandi" menyambut mulai dari pinggir jalan masuk menuju lokasi pasar Pulo Jahe. Saat blusukan ke pasar, Sandiaga menanyakan harga berbagai bahan pokok yang saat ini terus melonjak, termasuk juga kelancaran arus pasokannya.

Sejumlah pedagang juga nengeluhkan pengelolaan sampah dan revitalisasi pasar. Sandiaga juga menerima keluhan para pedagang dalam bentuk tertulis terutama terkait kondisi pasar.

"Saya juga menerima keluhan dalam bentuk tertulis begini. Dan akan masuk big data. Insha Allah bila diberi amanah sebagai wakil gubernur DKI Jakarta maka akan ditindaklanjuti," kata Sandiaga.

Sandiaga Uno disambut petasan saat diarak di kawasan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Selain itu, Sandiaga diiringi rebana dan ratusan warga mengikutinya sampai menuju lokasi kampanye.

Saat melewati kawasan sekolah, para murid SMP sekolah tersebut bersorak-sorak memanggil nama Sandi Uno dan melambaikan tangan. Saat Sandi menyambut dengan melambaikan tangan ke arah anak-anak sekolah tersebut, anak-anak itu berteriak-teriak senang.

Kemudian Sandi bersama calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan bermain futsal di lapangan futsal Prestasi di Penggilingan, Jakarta Timur. Anies menggunakan kostum warna oranye, sedangkan Sandi menggunakan kostum warna biru.

Pertandingan pertama ada tim Anies dan tim Sandi masing-masing didukung Jakmania dan semua bernomor punggung tiga. Pertandingan kedua, tim Sandiaga melawan tim dari awak media. Sandiaga juga berhasil membobol sekali gawang lawan.

Gaya kemenangan dengan hormat badan membungkuk dipertontonkan Sandiaga di depan para warga yang rame menonton dan bersorak-sorai. Pertandingan ketiga adalah adu pinalti antara Anies dan Sandiaga dengan skor 2-1 untuk Anies.

Sandiaga mengatakan kemenangan Anies atas dirinya memperlihatkan kalau pasangannya tersebut layak jadi gubernur DKI Jakarta.

"Saya lupa kalau mas Anies ternyata mantan tim kode etik PSSI dan pintar mengolah bola," katanya.

Sementara itu, Anies mengatakan soal mengolah bola memang diakuinya, tapi soal stamina harus belajar dengan Sandiaga.

"Saya harus belajar stamina dengan bang Sandi. Tapi kalo mengolah bola, saya dulu SD masuk klub bola," kata Anies.

Oleh Sri Muryono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016