Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pengelolaan lingkungan yang buruk di Jakarta dipengaruhi penanganan sampah yang belum optimal karena masih mengedepankan cara-cara konvensional.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengedepankan kumpul, angkut dan buang. Itu terlihat dari pengadaan 325 truk sampah baru pada 2015," kata Sandi melalui siaran persnya diterima di Jakarta, Senin.

Sandi mengatakan daur ulang sampah di Jakarta belum maksimal. Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat kesulitan membuang sampah beberapa waktu sebelumnya saat hubungan antara pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia "memanas".

Pembuangan sampah ke TPST Bantargebang juga sempat terhambat saat truk sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dihadang warga dan organisasi kemasyarakatan saat melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor.

"Padahal, sampah yang selama ini kita abaikan, bisa membantu meningkatkan kesejahteraan kita bila dikelola dengan baik," ujarnya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan warga, kualitas hidup dan kesadaran akan kebersihan lingkungan, pasangan Anies-Sandi berencana melakukan beberapa hal yang bisa dipercaya masyarakat Jakarta.

"Kami akan memberikan penyuluhan, edukasi kepada warga bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar dengan menerjunkan tim maupun teknologi. Jika program berjalan, setidak-tidaknya kita bisa mengurangi sampah rumah tangga serta menggalakkan apotek dan warung hidup," tuturnya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016