Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan lima tahun mendatang Jakarta bisa masuk peringkat 30 besar dari 65 negara yang maju dalam bidang pendidikan.

Saat menerima aspirasi dari masyarakat di Balai Rakyat, Ahok mengatakan Indonesia hanya bisa menduduki peringkat 64 pada kompetensi bidang matematika, membaca dan ilmu pengetahuan (science) untuk pelajar umur 15 tahun.

"Makanya saya juga minta Jakarta untuk dipisah tidak boleh digabung dengan daerah lain. Karena target kami lima tahun ke depan Jakarta harus masuk 30 besar dunia, dalam bidang pendidikan," kata Ahok saat menyapa warga di Rumah Lembang, Balai Rakyat Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Shanghai dan Hongkong bisa maju dalam bidang pendidikan karena kedua wilayah tersebut meminta kepada PBB untuk diuji secara terpisah karena jika digabung dengan daratan Tiongkok, tentunya masih anjlok.

Ahok juga mengakui masih ada masalah dengan pengambil kebijakan di tanah air ketika ingin membuat terobosan.

"Kalau memang aturannya belum ada, tetapi terobosannya banyak manfaatnya, ya (peraturannya) dibuat dong," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ada pun untuk mencapai target lima tahun ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Astra, Alfamart, Kementerian Perindustrian dan Kementerian UMKM untuk pelajar SMK agar setelah lulus memiliki keterampilan kerja.

"Untuk mereka yang tidak mampu, tetapi pintar dan ingin menjadi ustadz atau ustadzah memilih untuk masuk pesantren akan kami tanggung biayanya, dan masukkan ke pesantren yang baik," ungkapnya.

Seperti biasa pada Senin sampai Jumat pukul 08.00-10.00 WIB, Ahok menerima aduan dan aspirasi dari warga serta memberikan kesempatan untuk pendukung mengambil foto bersamanya di Balai Rakyat yang berlokasi di Jalan Lembang No 27, Menteng, Jakarta Pusat.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016