"Harapan saya agar tetap istiqomah karena sejak dulu begitu orangnya, kerja keras, fight untuk sukses dan pasti sukses. Jadi diri sendiri," tutur guru Agus di SMA TN Cecep Iskandar dalam acara dialog dengan guru swasta di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Agus pantas menjadi pemimpin karena mumpuni dalam berbagai bidang serta konsisten.
Momen bersama Agus yang membekas baginya sadalah saat melakukan napak tilas Jenderal Besar Soedirman dan Agus menjadi komandan upacara dan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara.
Selain itu, Wali kelasnya, Eko Sulistiyorini menilai Agus merupakan murid pandai, dewasa, tenang dan memiliki kemampuan berpikir lima tahun di atas rata-rata temannya.
"Sisi kepemimpinannya sudah tampak dari SMA, dia terpilih sebagai ketua OSIS," tutur dia.
Ia menuturkan saat itu, anak-anak perempuan dari SMA lain banyak yang bertamu ke SMA TN karena ingin bertemu dengan siswa-siswa SMA TN, termasuk Agus Yudhoyono.
"Saat dia datang ke SMA TN melihat almamater, adik-adik yang bertemu di ruang makan curhat ke saya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Agus mengaku senang dapat berjumpa lagi dengan guru yang turut berperan dalam membentuk dirinya menjadi seperti sekarang.
"Terima kasih sudah jauh-jauh datang dari Magelang, ini merupakan kejutan. Semoga selalu sehat. Guru ini pahlawan tanpa tanda jasa, tidak mungkin saya berdiri di sini tanpa mereka," ujar Agus.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
