Solo (ANTARA News) - Banjir yang melanda beberapa titik di wilayah Solo dan sekitarnya terutama kawasan bantaran Kali Wingko Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Surakarta, Selasa pagi mulai surut.

Menurut Jono (40) warga Joyotakan RT 4 RW 3 Solo, hujan deras sejak Senin (28/11) malam hingga Selasa dini hari menyebabkan air Kali Wingko Joyotakan meluap hingga ke permukiman warga.

Jono mengatakan daerah pemukiman yang sudah terkena banjir di kawasan pemukiman RT 02 RW 03, dan ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter. Sebagian warga memang sempat mengungsi ke Masjid Aminah Janjung Anom, tetapi kini air mulai surut.

"Rumah saya jarak dari sungai sekitar 300 meter sehingga aman dari air banjir," kata Jono.

Lurah Joyotakan, Serengan, Purbowinoto, mengatakan hujan deras yang mengguyur Solo dan sekitar menyebabkan sejumlah titik di kawasan bataran sungai Kali Wingko atau anak dari Sungai Bengawan Solo, meluap hingga ke daerah pemukiman penduduk.

Menurut Purbowinoto air luapan sungai mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 01.00 WIB dengan ketinggian air mencapai sekitar 30 centimeter. Namun, air mulai surut sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurut dia, ada sebanyak 44 rumah warga yang sempat terendam banjir di kawasan Joyotakan dan terparah RT 2 RW 3, sedangkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga. Di daerah lain yang sempat tergenang banjir antara lain Puncang Sawit, Jebres, Semanggi, dan Sanggkrah.

Sementara banjir juga melanda wilayah Polokarto Sukoharjo antara lain Desa Wonorejo, Mranggen, Godog, Bendosari, Tanjungsari, Sidorejo.

Agung (45) warga Desa Bendosari mengatakan hujan deras yang melanda di wilayah Sukoharjo menyebabkan air Sungai Bengawan Solo meluap hingga mengenai rumah warga di kawasan Kecamatan Polokarto.

"Desa yang terkena dampak banjir yakni Desa Wonorejo, Mranggen, Godog, Bendosari, Tanjungsari, dan Sidorejo. Namun, kejadian itu, tidak dilaporkan adanya korban jiwa," kata Agung.

Bahkan, kata Agung, banjir yang juga menggenangi halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hingga setinggi sekitar 10 centimeter, sehingga kegiatan upacara peringatan HUT Korpri di daerah itu batal.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016