Denpasar (ANTARA News) - Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI-P) Bali yang menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II di Hotel Mercure Sanur, Bali, Sabtu, berjanji akan lebih aspiratif. Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 500 orang dari pengurus propinsi, kabupaten/kota (DPC) hingga pengurus anak cabang (PAC) itu, juga diwarnai "pengusiran" wartawan yang meliput kegiatan tersebut atas permintaan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPD PDI-P Bali Anak Agung Oka Ratmadi mengemukakan, partainya tetap konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat, untuk itu kader harus mampu menjaga soliditas partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran tersebut. "Sebagai partai rakyat harus mampu dekat dengan masyarakat, karena eksis tidaknya partai tersebut mereka yang menentukan. Kalau hanya partai membuat elit sendiri tanpa mendengarkan aspirasi bawah, bisa kita ditinggalkan, sebab rakyat sudah cerdas menilainya," ujarnya. Ia meminta para pengurus partai menjaga kekompakan, termasuk juga dalam melakukan kegiatan harus mengikuti aturan partai. Setiap aspirasi rakyat harus didengarkan dan dicatat. "Semua pengurus dan kader partai harus lebih sensitif terhadap persoalan rakyat, maka dari itu harus kembali pada `laptop`, maksudnya dicatat sebaik-baiknya," seloroh Ratmadi yang disambut tepuk tangan. Megawati "Usir" Wartawan Sebelum pembukaan dan pengarahan Rakerda II tersebut, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri lagi-lagi "mengusir" wartawan media cetak maupun elektronik. "Karena acara ini tertutup untuk media, kami minta semua wartawan media cetak maupun elektronik keluar dari ruangan ini," katanya Setelah mendengar permintaan Megawati yang ketika menjadi Presiden RI juga dikenal tertutup terhadap pers itu, wartawan segera "digiring" keluar ruangan oleh humas panitia menuju lobi hotel. Belasan wartawan yang semula tak menduga akan ada "pengusiran" itupun dibuat menggerutu dan terpaksa mengikuti perintah keluar ruangan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007