Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Umum Bandung Spirit/TV Watch, Acil Bimbo, berpendapat bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan sakit parah, dan media massa yang sehat dapat pula menyehatkan kembali bangsa ini. "Guna menyehatkan bangsa tersebut salah satunya adalah media. Untuk itu pula media tersebut harus tetap sehat," katanya pria pemilik nama lahir Dermawan H. itu dalam forum sosialisasi pembentukan dan pemberdayaan lembaga pemantau media (media watch) di Banjarmasin. Oleh karena itu, ia menegaskan, di negeri ini perlu adanya "media watch" dalam upaya menciptakan media sehat dan cerdas, sehingga bisa berperan dalam menyehatkan bangsa yang sedang sakit. Menurut pria bersuara bariton yang puluhan tahun bergabung dalam kelompok vokal bersaudara "Tri Bimbo" dan "Bimbo" tersebut, sakit parahnya bangsa juga dipengaruhi duit dan akal-akalan oleh pengelola, yang baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sadar ataupun tidak sadar mau membuat negaranya tak sehat. Begitu pula peran media yang cenderung berorientasi kepada "profit" (keuntungan) semata, menurut dia, tega menghancurkan sendi-sendi budaya bangsa yang berakibat ketidaksehatan bangsanya sendiri. "Oleh sebab itu, keberadaan 'media watch' sangat penting, baik pada tingkat nasional maupun daerah. Jangan keinginan membentuk 'media watch' cuma sebatas wacana," ujar putra salah seorang tokoh pendiri Kantor Berita ANTARA di Bandung, Jawa Barat, tersebut. Selain itu, ia mengemukakan, agar lebih memberi makna keberadaan "media watch", maka lembaga tersebut harus diberdayakan dengan menunjukkan peran yang maksimal. Pria kelahiran Jawa Barat pada 1943 itu menilai, media massa masa kini atau pada era reformasi perlu dihargai, karena selain pertumbuhan secara kuantitatif menunjukkan kemajuan, juga nampak punya kebebasan dibandingkan tempo dulu. "Namun, kebebasan pers sekarang bukan lagi kebablasan, tapi dibablaskan, tanpa memperhatikan kaedah atau norma-norma etika dan hukum yang berlaku," demikian Acil Bimbo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007