Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia telah mendapatkan hak untuk terus menyelenggarakan Grand Prix Formula Satu hingga 2015, meskipun ada keprihatinan tentang keadaan sirkuit di negara itu dan pembicaraan tentang usaha Singapura untuk menjadi tuan rumah grand prix tersebut, kata kepala sirkuit Sepang, Minggu. "Kami telah menjamin perpanjangan lima tahun dari 2011 hingga 2015," kata Mokhzani Mahathir, ketua Sirkuit Internasional Sepang (SIC), kepada AFP. Pengumuman tersebut dikeluarkan hanya beberapa pekan setelah Bos F1, Bernie Ecclestone, memberi tugas kepada SIC, seraya mengatakan fasilitas Sepang itu "kotor" dan perlu diperbaiki keadaannya. "Sampah ada di mana-mana di sirkuit tersebut dan merupakan pertanda yang benar-benar tidak baik bagi Malaysia. Kita disiarkan di televisi di seluruh dunia dan sirkuit perlu tampak bagus, seperti pada awal selesai pembangunannya," kata Ecclestone. Mokhzani mengatakan sudah ada rencana untuk melakukan perbaikan secara besar-besaran, termasuk pembangunan "taman yang ada kaitannya dengan otomotif dan track go-kart." Belum jelas apa pengaruh pengumuman tersebut terhadap harapan Singapura untuk mendapatkan hak menyelenggarakan balapan F1. Tetapi, Menteri Olahraga Malaysia, Azalina Othman mengatakan awal bulan ini bahwa sementara "tidak ada perhatian" mengenai Singapura menjadi tuan rumah balapan F1, di Asia Tenggara mestinya hanya ada satu balapan. Singapura sangat berminat menyelenggarakan balapan F1 dan pemerintah negara tersebut telah merestui perundingan-perundingan antara konglomerat Singaoura, Ong Beng Seng dengan Ecclestone. Ong sedang mengusahakan hak untuk menyelenggarakan balapan F1 di Singapura di suatu sirkuit kota. "Bila balapan itu diselenggarakan di Singapura, grand prix F1 itu akan menjadi suatu hubungan saling mengisi dengan F1 di Sepang," kata Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeo awal bulan ini. "Sirkuit kami akan merupakan sirkuit kota, dan saya yakin karena kami terpisah, kedua balapan itu mestinya dapat saling menopang satu sama lainnya dan membantu mengembangkan pasar F1 di Asia Tenggara," katanya. Sementara itu, Sepang telah mempertimbangkan kemungkinan penyelenggaraan balapan malam hari secepatnya awal tahun depan, dan Mokhzani mengatakan ia sedang menunggu pemberitahuan dari F1 tentang standar penerangan yang diperlukan. "Dengan mobil-mobil balap berlari dengan kecepatan di atas 320 Km/jam, kita memerlukan penerangan yang hampir sama dengan situasi di siang hari," katanya. Ecclestone telah membicarakan antara lain balapan malam hari di Asia masuk dalam jadwal F1 mulai musim mendatang untuk menarik para penonton TV, khususnya di Eropa. Para pembalap terkemuka, termasuk juara dunia Fernando Alonso, telah menentang rencana tersebut, dengan menyebut masalah keamanan. Tetapi yang lainnya memberi dukungan bersyarat. "Bagi saya, hal itu tidak ada masalah sepanjang penerangannya cukup," kata pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen di sela-sela Grand Prix Malaysia awal bulan April. Rekan satu timnya, Felipe Massa mengatakan, "Sepanjang kami bisa melihat dan sepanjang balapan itu aman, mengapa tidak?." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007