Sragen (ANTARA News) - Kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik banyak yang tertarik mengunjungi Museum Situs Sangiran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, untuk melihat berbagai fosil manusia maupun hewan purba yang tersimpan di museum itu. Kepala Unit Pelayanan Teknis Kantor (UPTK) Pariwisata Kabupaten Sragen, Joko Budianto, di Sragen, Minggu, mengatakan, wisatawan yang mengunjungi Museum Situs Sangiran pada 2006 mencapai 48.000 orang. Ia mengatakan, kalangan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Museum Situs Sangiran Sragen berasal dari Jepang, Jerman, Belanda, Singapura, Malaysia, Brunei, Inggris, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Philipina. Joko mengatakan, kalangan wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan fosil-fosil purba berusia ratusan tahun hingga ribuan tahun yang disimpan di museum. "Jika berkunjung ke museum, maka mereka dengan teliti melihat-lihat fosil," katanya. Museum Situs Sangiran merupakan sebuah museum yang dipersiapkan untuk menampung temuan-temuan dari Situs Sangiran yang luasnya mencapai 56 km2 yang mencakup dua kabupaten (Sragen dan Karanganyar), empat kecamatan, 22 desa, dan 151 dusun. Penanganan Situs Sangiran hingga kini masih menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, yakni Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata melalui UPT daerah, yakni Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng di Prambanan. "Kontribusi yang berhasil diraih tahun 2006 dari hasil penjualan karcis masuk museum mencapai Rp60,7 juta. Kita menargetkan pendapatan dari penjualan tiket tahun 2007 meningkat. Karcis masuk museum sebesar Rp3 ribu per orang, sedangkan pelajar Rp1.500 per orang," katanya. Koleksi yang ada di Museum Situs Manusia Purba Sangiran kini mencapai 13.808 buah. Koleksi akan selalu bertambah, karena setiap musim hujan kawasan Sangiran selalu mengalami erosi yang sering menyingkapkan temuan fosil dari dalam tanah. Ia mengatakan, koleksi yang ada di Museum Sangiran antara lain fosil manusia, fosil hewan, fosil tumbuhan, batu-batuan, sedimen tanah, peralatan batu yang dulu pernah dibuat, dan digunakan manusia purba yang pernah tinggal di Sangiran. Koleksi-koleksi tersebut sebagian besar masih disimpan di gudang dan sebagian lagi di pajang di ruang pameran. Ruang pameran saat ini ada tiga ruang. Ruang utama berisi "vitrin" ditambah diorama, ruang pameran tambahan I berisi vitrin, dan ruang pameran tambahan II berisi vitrin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007