Sukabumi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungkapkan bahwa bencana alam yang terjadi hingga akhir November 2016 telah menyebabkan puluhan jembatan rusak dan ambruk.

"Jumlahnya masih kami masih kami data, tetapi ada puluhan jembatan yang rusak atau terputus. Bahkan belum lama ini jembatan penghubung antardesa di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan terputus," kata Kepala Bidang Kedarudatan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, mayoritas jembatan yang rusak tersebut karena diterjang banjir dan longsor yang keberadaannya pun sangat vital untuk masyarakat. Jembatan-jembatan itu merupakan akses akses utama penghubung antardesa atau antarkampung, bahkan ada juga sebagai jalur untuk menuju jalan utama.

Bahkan, pada awal November ada lebih dari 40 jembatan di wilayah selatan yang ambruk akibat banjir dan longsor. Akses jalan tersebut tersebar di Kecamatan Cidolog dan Sagaranten, Kalibunder, Nyalindung, Curug Kembar dan daerah lainnya belum lagi yang di Kecamatan Warungkiara dan Simpenan.

Tidak menutup kemungkinan bencana serupa kembali terjadi karena intensitas hujan yang masih tinggi. Bahkan, prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim hujan akan terjadi hingga Februari 2017.

Dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan potensi bencana yang terjadi di puncak musim hujan ini. Selain itu, dari pantauan BPBD ada beberapa jembatan yang rawan terkena dampak bencana.

Usman mengatakan pihaknya masih terus mendata jembatan yang rusak, dan rencananya di lokasi tersebut akan dibangun jembatan permanen seperti di daerah Sangrawayang yang pembangunannya akan dilaksanakan oleh Pemrov Jabar.

Karena jembatan tersebut menjadi salah satu akses utama menuju kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016