Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dan PT Bakrie Telecom (BTEL) mencapai kesepakatan bisnis (B to B) untuk mengalokasikan kanal di pita frekuensi 800 MHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas dan Jaringan Bergerak Seluler. Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia di Jakarta, Senin, melalui keterangan tertulis menyatakan, kesepakatan ini untuk merealisasikan Keputusan Menteri Kominfo No. 12/2006 tanggal 12 Desember 2006 secara Cross Channel pada bandwidth. Adapun pelaksanaan kanalisasi meliputi Kanal (37) (78) (119) digunakan oleh BTEL di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten; dan Telkom secara nasional kecuali wilayah Jakarta, Jabar dan Banten. Selanjutnya, nomor Kanal (201) (242) (283) digunakan oleh BTEL secara nasional kecuali wilayah Jakarta, Jabar dan Banten, dan Telkom di wilayah Jakarta, Jabar dan Banten. Sedangkan untuk wilayah perbatasan (border) pengaturannya adalah BTEL menggunakan kanal nomor (37) dan (201), Telkom menggunakan kanal (119) dan (283), sedangkan kanal nomor (78) dan (242) tidak digunakan oleh BTEL dan Telkom. Menurut Eddy, BTEL dengan layanan Esia di Jakarta, Jawa Barat dan Banten, tetap menggunakan frekuensi yang selama ini digunakan, sedangkan untuk wilayah lain secara nasional Esia menggunakan alokasi kanal yang berdasarkan KM 181/2006 diberikan kepada Telkom. Artinya, Telkom di luar Jakarta, Jawa Barat dan Banten tetap menggunakan frekuensi yang telah digunakan selama ini, sedangkan Telkom Jakarta, Jawa Barat dan Banten menggunakan alokasi kanal yang diatur KM 181/2006. "Kesepakatan yang bersifat win-win solution ini memberikan harapan positif terhadap perkembangan industri telekomunikasi nasional," ujar Eddy. Dengan dicapainya kesepakatan ini, lanjut Eddy, Telkom melalui layanan TelkomFlexi-nya akan mendapatkan kepastian tentang migrasi Flexi di wilayah Jakarta, Jabar dan Banten. Dengan jumlah pelanggan Flexi yang berdasarkan data Triwulan I 2007 mencapai lebih dari 4,6 juta Satuan Sambungan Flexi (SSF), kesepakatan ini bisa memacu ekspansi Flexi lebih luas lagi. "Terus terang kami merasa lega," ujar Eddy.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007