Kairo (ANTARA News) - Jejak bahan peledak terdeteksi di jenazah para korban tewas dari kecelakaan EgyptAir Mei lalu yang menewaskan seluruh 66 orang di dalam pesawat tersebut, ungkap kementerian penerbangan pada Kamis (15/12).

Sebuah komite investigasi resmi yang membuat penemuan tersebut telah menyerahkan kasus itu ke jaksa Mesir, tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Di bawah hukum Mesir, para jaksa dapat mengambil alih investigasi "bila ada kecurigaan aksi kejahatan di balik kecelakaan tersebut," kata kementerian itu, AFP.

EgyptAir MS804 sedang dalam perjalanan dari Paris ke Kairo ketika menghilang dari radar di atas Mediterania.

Para peneliti menyatakan bahwa kebakaran terjadi di atau dekat kokpit Airbus A320 ITU sebelum jatuh di antara Kreta dan pantai Mesir utara.

Sebanyak 40 warga asal Mesir, termasuk 10 awak, dan 15 warga asal Prancis termasuk di antara 66 orang yang berada di dalam pesawat tersebut.

Menteri penerbangan Mesir mengatakan bahwa serangan teroris adalah penyebab yang paling memungkinkan dari kecelakaan tersebut.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016