Sukabumi (ANTARA) - Sebanyak 30 hingga 40 persen anggota polisi di wilayah Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat tidak layak menggunakan senjata api (Senpi), dan dinyatakan gagal dalam ujian psikotes sebagai syarat untuk memegang senpi. "Dari hasil sementara di daerah yang sudah melaksanakan psikotes, rata-rata yang tidak layak menggunakan senpi mencapai sekitar 30-40 persen," ungkap Kepala Bagian Psikologi Biro Personel Polda Jabar, AKBP Yudiawan Sriyanto, kepada wartawan di sela-sela psikotes di jajaran Polresta Sukabumi, Selasa. Psikotes itu dilakukan sebagai rangkaian registrasi ulang kelayakan anggota polisi untuk memegang senpi setelah sebelumnya dilakukan penarikan senpi dan uji keahlian menembak. Rangkaian registrasi ulang penggunaan senpi di lingkungan kepolisian gencar dilakukan setelah peristiwa tertembaknya Wakapolwiltabes Semarang AKBP Liliek Purwanto oleh anak buahnya. Yudiawan menyebutkan, di beberapa daerah bahkan anggota polisi yang tidak lulus psikotes mencapai 50 persen. Dijelaskannya bahwa banyak anggota polisi yang tidak lulus ujian psikotes karena dipengaruhi oleh sikap dan sifat yang mudah terpengaruh dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. "Sikap dan sifat seseorang mudah berubah bila dipengaruhi kondisi lingkungan, baik tempat tinggal, pekerjaan maupun keluarga," katanya. Oleh sebab itu, setiap anggota polisi harus menjalani psikotes rutin setiap enam bulan sekali sebagai salah satu syarat untuk dapat memegang senpi karena dari berbagai kasus penyalahgunaan senpi pelakunya adalah yang tidak mengikuti psikotes. Penilaian dalam psikotes mencakup stabilitas emosi, pengendalian diri, pengambilan keputusan, daya tahan diri dan ketelitian. "Ada empat kriteria hasil psikotes, yaitu layak memegang senpi, ada kelainan dan kekurangan sehingga dipantau atasan, ada kekurangan sehingga senpi dibawa saat tugas dan yang tidak boleh memegang senpi," jelas Yudiawan. Ia menambahkan di lingkungan Polda Jabar sendiri yang belum melaksanakan psikotes adalah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Karawang. "Jajaran polisi di Kota Sukabumi, Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang mengadakan tes psikologi pada Selasa (24/4) dan merupakan tes psikologi kelima yang dilakukan di wilayah Polda Jabar," tambahnya. Di tempat yang sama, Wakapolresta Sukabumi, Kompol Wandi Rustiawan mengatakan jumlah anggota Polresta Sukabumi yang mengikuti psikotes sebanyak 270 orang, namun yang hadir pada Selasa (24/4) hanya 160 orang. "Kami berharap semua anggota pada hari ini dapat mengikuti psikotes dan bisa dengan cepat diketahui hasilnya, sehingga anggota polisi yang layak dapat segera memegang senpi dalam tugasnya," ujarnya. Anggota polisi yang mengikuti tes adalah yang berpangkat brigadir ke atas dari berbagai satuan baik reskrim, narkoba maupun SPK. Hasil psikotes akan dilaporkan kepada Kapolda dan direncanakan selesai dalam minggu ini. Sementara itu, Kabag Administrasi Polresta Sukabumi, R Lubis, menyebutkan dari 270 orang anggota yang mengikuti latihan menembak beberapa waktu lalu, sebanyak 100 orang di antaranya gagal karena kurang konsentrasi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007