Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup turun akibat tertekan aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar. Analis Riset PT BNI Securities Fendi Susianto kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan aksi ambil untung, terutama saham-saham unggulan seperti Telkom, pertambangan dan perbankan, telah mengoreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks LQ45. IHSG ditutup turun 5,157 poin atau 0,26 persen menjadi 1.981,570 dan indeks LQ45 terkoreksi 2,855 poin atau 0,67 persen ke posisi 424,754. "Para pelaku pasar merasa indeks sudah terlalu tinggi dan beberapa saham sudah mencapai target harga, sehingga terjadi aksi ambil untung," kata Fendi. Dia juga menambahkan bahwa aksi ambil untung ini merupakan penurunan teknikal setelah hari-hari sebelumnya harga saham-saham mengalami penguatan tajam. "Kondisi ini ditambah bursa regional yang sebagian besar mengalami penurunan," urainya. Turunnya saham-saham unggulan seperti saham Bank Mandiri (BMRI), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTM), Tambang Timah (tins) telah mendorong indeks turun, namun tekanan jual ini agak tertahan dengan menguatnya saham Internasional Nickel (Inco) yang didorong menguatnya harga nikel di pasar internasional, katanya. "Naiknya harga nikel menjadi sekitar 4 persen tadi malam mendorong harga INCO untuk menahan indeks tidak mengalami koreksi tajam," jelasnya. Menurut dia, secara fundamental perdagangan saham di BEJ masih belum mengalami perubahan dan sedang berupaya untuk menembus level sejarah 2.000. Pada perdagangan Selasa ini volume perdagangan mencapai 4,824 miliar saham dengan nilai Rp3,759 triliun dari 54.151 kali transaksaksi. Sementara saham yang naik masih mendominasi pasar sebanyak 96 dibanding yang turun 74 dan 60 bergerak mendatar. Saham BMRI anjlok Rp100 ke posisi Rp3.175, TINS terkoreksi Rp500 menjadi Rp12.850, ANTM turun Rp100 ke harga Rp15.200 dan TLKM melemah Rp50 ke Rp10.500. Sedangkan naiknya saham Inco Rp300 ke harga Rp64.500, Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA) Rp75 ke posisi Rp3.800 dan Agis (TMPI) Rp30 menjadi Rp3.800 menahan indeks tidak turun tajam.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007