Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya mantan Presiden Federasi Rusia Boris Yeltsin. "Presiden telah secara resmi menuliskan surat bela sungkawa kepada pemerintah Rusia," kata Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal, di Kantor presiden, Jakarta, Selasa. Menurut Dino, Yeltsin dikenang karena jasa dan peranannya yang sangat penting dalam memajukan reformasi politik dan ekonomi Rusia. Dia juga menambahkan, Yeltsin juga dikenal sebagai seorang pendekar atau tokoh demokrasi di Rusia. "Dia juga berperan dalam menegakkan hubungan antara barat dan timur," ujarnya. Boris Yeltsin, presiden pertama Rusia pasca-Uni Soviet, meninggal hari Senin (23/4) sesudah menderita serangan jantung pada usia 76 tahun. Kantor berita Interfax mengutip "sumber kesehatan" menyatakan Yeltsin, yang mempunyai sejarah panjang masalah jantung, meninggal ketika jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak. "Boris Yeltsin meninggal di Moskow hari ini," kata wanita jurubicara Kremlin lewat telepon. Mikhail Gorbachev, presiden terahir Uni Soviet, berada di antara yang pertama menyampaikan turut berduka cita. Sampai hari ini, sebagian besar orang Rusia menyalahkan Yeltsin atas kemerosotan Russia dari kedudukan adidaya ke perkara keranjang ekonomi dan berada di nomor dua sesudah Amerika Serikat di panggung dunia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007