Jakarta (ANTARA News) - Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta selama 10 tahun terakhir ini membuat Sutiyoso terbiasa dengan kesibukan luar biasa menata ibukota yang terkenal dengan segudang masalahnya. Lima bulan menjelang akhir masa jabatannya yang jatuh pada 7 Oktober 2007, rasa was-was ternyata mulai menggelayuti pikirannya. "Mungkin saya nanti akan mengalami masa-masa (pensiun-red) yang indah, tapi tidak yakin juga kalau menganggur nanti itu indah bagi saya," kata Sutiyoso dalam sebuah kesempatan di Balaikota Jakarta, Senin (24/4). Mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jakarta Raya itu mengatakan, hal tersebut dapat terjadi lantaran dirinya sejak awal terbiasa bekerja keras, dan kerap kali meluangkan waktu lebih untuk menyelesaiakan permasalahan di kantor dibandingkan di rumah dengan dua putrinya. "Karena memang hobi saya ya bekerja itu. Contohnya, kemarin saya pulang dari Timur Tengah jam satu siang, jam duanya langsung masuk kantor meski kemudian badan panas dingin," tutur Gubernur ke-11 DKI Jakarta itu. Ketika disinggung pers mengenai peluangnya untuk menjadi calon Presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, Sutiyoso tidak berani berandai-andai. "Ada orang yang mencalonkan memang tidak bisa dilarang, tapi kalau dukungannya sedikit buat apa kita cari pekerjaan seperti itu," tuturnya. Ia pun mengatakan, akan mencari kesibukan lain, karena merasa menderita kalau menjadi pengganguran. Apalagi, kalau menjadi pengganguran intelek. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007