Jakarta (ANTARA News) - Realisasi anggaran Kementerian Perindustrian mencapai 95,8 persen menjelang akhir tahun dari total anggaran Rp2,89 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2016.

"Realisasi anggaran tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu, karena tahun lalu di bawah 90 persen," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat.

Syarif menyampaikan, realisasi tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir 2016, karena masih terdapat beberapa program yang dalam masa penyelesaian.

Seperti diberitakan, Kementerian Perindustrian sempat melakukan pemangkasan anggaran pada pertengahan tahun 2016 sebesar Rp.369,5 miliar dari pagu semula Rp3,26 triliun.

Sehingga pagu alokasi anggaran Kemenperin dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan(RAPBN-P) tahun 2016 menjadi Rp2,89 triliun.

Penghematan anggaran tersebut telah disetujui oleh Komisi VI DPR RI serta sesuai dengan implementasi Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/ Lembaga.

Pada 2015, Kemenperin menyerap 77 persen anggaran dari pagu anggaran Rp4,59 triliun hingga 31 Desember pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Penyerapan anggaran tersebut merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir, karena disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah anggaran revitalisasi pabrik gula senilai Rp153,9 miliar yang gagal dilaksanakan menyusul penolakan PT Perkebunan Nasional (PTPN) III.

Penolakan perusahaan BUMN tersebut dikarenakan PTPN III telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian BUMN.

Selain itu, adanya tambahan anggaran sebesar Rp1,85 triliun yang revisinya baru selesai September 2015 dan tidak dapat dieksekusi di tahun yang sama membuat serapan anggaran kurang maksimal.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016