Barcelona (ANTARA News) - Kesengsaraan Marat Safin semakin meningkat, Selasa, saat petenis Rusia tersebut mengikuti langkah petenis lainnya yang pernah menjadi juara, Gaston Gaudio, tersingkir lebih awal pada turnamen Barcelona Terbuka. Unggulan ke-11 Safin, yang merebut gelar turnamen itu pada 2000, tidak dapat bangkit dari kekalahan set pertama sebelum akhirnya kalah dari petenis peringkat 103 asal Italia Simone Bolelli 4-6, 6-7 (5/7). Safin, mantan petenis nomor satu dunia dan dua kali juara Grand Slam itu mengalami masa sulit di lapangan tanah liat musim ini, dengan hanya memenangi satu pertandingan di Monte Carlo atas Jarkko Nieminen, namun kalah pada babak kedua dari Kristof Vliegen. "Keadaan di sini menyulitkan saya dan saya tidak tampil pada permainan terbaik saya. Saya tidak memiliki kesempatan saya," kata petenis Rusia itu. "Seperti setiap pemain yang kalah, saya hanya harus melupakan kekalahan ini. Saya akan berlatih pekan depan dan kemudian bermain di Roma. Saya hanya perlu keluar dan melakukan tugas saya di lapangan," katanya. Sementara itu petenis Swedia Robin Soderling semakin meningkatkan ketidaknyamanan bagi mantan juara Prancis Terbuka Gaudio saat dia mengalahkan petenis Argentina itu 6-1, 6-0. Sinar Gaudio langsung redup setelah dia memenangi Prancis Terbuka tiga tahun lalu, dua tahun setelah dia merebut gelar di Barcelona. Peringkat petenis berusia 28 tahun itu kini turun ke peringkat 69 dunia, rekor menang-kalahnya pada musim ini adalah 4-9. Pencapaian terbaiknya pada 2007 in adalah di perempatfinal Acapulco pada Februari lalu, disusul kemudian dengan kekalahan di babak kedua di Miami dan Monte Carlo. "Saya tidak tahu kemana perginya permainan saya, saya tidak dapat melihat lagi permainan saya di level atas," katanya mengeluh. Soderling, unggulan ke-13, datang ke Spanyol dengan rekor menang-kalah 17-7 dari pencapaian ke perempatfinal pekan lalu di Monte Carlo, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007