Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprioritaskan Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di bidang pengolahan makanan untuk mengikuti binaan teknis untuk dapat menembus pasar online tahun depan.

"Untuk binaan teknis kita utamakan makanan dan logam. Kenapa, karena kita mau menunjang kementerian lain, seperti Kementerian Pariwisata yang sedang menggenjot programnya," ujar Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dihubungi di Jakarta, Selasa.

Gati menyampaikan, pembinaan terhadap IKM tersebut utamanya meliputi desain kemasan makanan, agar lebih menarik dan bernilai jual.

Kemenperin, lanjut Gati, juga akan mengoptimalkan peran klinik kemasan yang selama ini dimiliki Ditjen IKM Kemenperin, di mana para palaku IKM, dapar berkonsultasi dalam pembuatan kemasan untuk produk-produknya.

"Desain kemasannya akan dilatih agar lebih menarik. Klinik kemasan akan dioptimumkan kegunaannya. Sehingga, para IKM bisa menembus pasar e-commerce," ujar Gati.

Ia menambahkan, upaya tersebut merupakan salah satu realisasi terhadap Program E-Smart IKM yang akan dilaksanakan tahun depan.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kapasitas sektor industri yang mendominasi populasi di Indonesia.

Dalam hal ini, Kemenperin akan memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia.

Kemenperin juga akan memfasilitasi pelaku IKM untuk menjalin kerja sama dengan e-commerce di dalam negeri seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Program ini sekaligus untuk menciptakan sebanyak 20.000 pelaku IKM baru sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016