Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melaksanakan penandatanganan tujuh perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan total volume 738,52 triliun British thermal unit (TBTU) senilai 3,1 miliar dolar AS. Penandatanganan yang dilakukan di Jakarta, Rabu, tersebut untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, pabrik pupuk, kilang minyak, dan industri lainnya. Kepala BP Migas, Kardaya Warnika, mengatakan bahwa kontrak tersebut akan menjamin ketersediaan gas buat kebutuhan domestik. "Sebanyak 300 TBTU di antaranya buat listrik, sisanya buat pupuk, kilang, dan kebutuhan lain bagi industri di Jawa Barat," katanya. Ketujuh PJBG itu adalah JOB Pertamina-Hess Jambi Merang sebagai produsen dengan pembeli PTB PLN (Persero). Lama kontrak 10 tahun dengan total volume 343,4 TBTU senilai 1,18 miliar dolar AS. Lapangan gasnya berasal dari Sungai Kenawang dan Pulau Gading. Chevron Indonesia sebagai produsen dengan pembeli PT Pertamina (Persero) untuk Kilang Balikpapan dengan lama kontrak enam tahun dan volume 65 TBTU senilai 357,5 juta dolar AS. Lapangan gas berasal dari Seturian. Pertamina EP sebagai produsen dengan pembeli PT Pupuk Sriwijaya selama lima tahun dan volume 326,03 TBTU senilai 1,131 miliar dolar AS. Gas diambil dari lapangan Pertamina EP Region Sumbagsel. Selanjutnya, Pertamina EP sebagai produsen dengan PT Titis Sampurna sebagai pembeli selama tiga tahun dan volume 2,19 TBTU. Pertamina EP dengan PT Pertiwi Nusantara Resources selama tiga tahun dan volume 0,7 TBTU, Pertamina EP dengan PT Pertiwi Nusantara selama tiga tahun dan volume 0,5 TBTU, dan Pertamina EP dengan PT Energi Kompresindo selama tiga tahun dengan volume 0,7 TBTU. Keempat PJBG dengan nilai 430 juta dolar AS itu memanfaatkan gas buang milik Pertamina EP Region Jawa Barat. Yakni, Lapangan Semanggi untuk PT Titis Sampurna, Kandanghaur Timur untuk PT Pertiwi Nusantara Resources, Pegaden untuk PT Pertwi Nusantara Rescources, dan Sukamandi untuk Enerrgi Kompresindo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007