Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ditutup menguat 93,12 poin seiring munculnya fenomena "window dressing di akhir tahun.

IHSG BEI ditutup menguat 93,12 poin atau 1,78 persen menjadi 5.302,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 19,99 poin (2,30 persen) menjadi 887,55.

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji di Jakarta mengatakan bahwa kenaikan IHSG BEI juga didorong oleh sentimen positif dari domestik dimana hingga pekan kedua Desember ini level inflasi relatif cukup rendah berada di sekitar angka 0,2 persen.

Dengan hasil tersebut, lanjut dia,, Bank Indonesia memperkirakan inflasi akhir tahun ini berada di sekitar 3 persen secara tahunan (year on year/YoY), kondisi itu cukup meningkatkan tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi ketahanan ekonomi Indonesia kedepan.

"Oleh karena itu, potensi IHSG terdorong naik masih besar sehingga akhir tahun perdagangan bisa ditutup di atas level 5.300 poin," katanya.

Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa ekpsektasi perekonomian nasional pada 2017 mendatang juga cukup positif seiring dengan aksi pemerintah untuk menambah dan merealisasikan sejumlah proyek infrastruktur.

"Sentimen itu akan menjadi angin segar bagi investor di pasar modal kedepannya," katanya.

Tercatat frekuensi transaksi di pasar reguler mencapai 230.821 kali dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,421 miliar lembar saham senilai Rp8,506 triliun.

Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 36,17 poin (0,17 persen) ke level 21.790,91, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo turun 256,58 poin (1,32 persen) ke level 19.145,14, dan Straits Times Singapura melemah 9,15 poin (0,32 persen) posisi 2.889,15.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016