Batang (ANTARA News) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, memetakan lima titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalur pantai utara.

"Kami mengimbau pengendara mewaspadai saat melintas di jalan tersebut," kata Kepala Polres Batang AKBP Juli Agung Pramono di Batang, Sabtu.

Ia menyebutkan lima titik rawan laka, yaitu jalan raya pantura masuk Desa Sambong, Depan Rumah Sakit Umum QIM, Dlimas, Suradadi Subah, dan Plelen Gringsing.

"Pada lima titik tersebut kini kondisi jalannya banyak yang berlubang sehingga relatif berbahaya bagi pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi," katanya.

Kapolres yang didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Rendi Johan Prasetyo mengatakan bahwa selain berlubang, kondisi jalur pantura juga banyak tikungan tajam dan turunan.

Ia mengatakan bahwa angka kecelakaan lalu lintas selama 2016 mencapai 430 kasus atau turun dari jumlah kasus kecelakaan pada tahun sebelumnya sebanyak 442 kasus.

Kendati demikian, jumlah korban meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2016 cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 jumlah korban meninggal sebanyak 95 orang, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 51 orang.

Adapun penyumbang terbesar pada kecelakaan laka di Batang, kata dia, adalah kasus tergulingnya angkutan bak terbuka di jalur alternatif Kecamatan Bawang.

"Saya tidak melarang mobil pikap menjadi alat transportasi di perdesaan," katanya.

Akan tetapi, angkutan bak terbuka memang bukan untuk mengangkut penumpang, melainkan barang.

Ia mengimbau pemakai mobil pikap tidak menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut orang lebih dari tiga orang.

Untuk mengantisipasi kerawanan kecelakaan lalu lintas di jalan raya, Polres melarang konvoi kendaraan saat perayaan malam Tahun Baru 2017.


Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016