Jakarta (ANTARA News) - Beberapa keluarga penumpang Kapal Mesin (KM) Zahro Express yang terbakar di Muara Angke, Minggu, masih mencari kepastian nasib sanak saudaranya.

Salah satu yang masih terlihat di Rumah Sakit Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, adalah Ari Adrian (36) bersama tiga saudaranya yang masih mencari paling sedikit delapan orang anggota keluarganya yang menjadi penumpang kapal yang terbakar itu.

"Minimal delapan orang keluarga saya naik kapal itu, tiga orang sudah diperbolehkan pulang dari sini, yang lainnya kami belum tahu," kata Ari di ruang tunggu IGD RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu malam.

Ketiga kerabat dia itu adalah tiga keponakannya, yakni Fikran (18), Azka Nadhira (11) dan Adinda (7), yang menurut data RS Atmajaya sudah diperbolehkan pulang.

Meski demikian, Ari masih ingin memastikan karena menurut petugas RS ketiga keponakannya itu sudah pulang bersama kakek dari pihak ibunya.

Ari juga masih mencari lima orang anggota keluarganya yang lain, yakni Julaeha, Hendra, Ikhwan Kurniawan, Yeti Herawati dan Nia Kurniati.

"Makanya keluarga kami coba sebar ke RS lain, termasuk RSPAD Gatot Subroto dan RS Cipto Mangunkusumo yang menjadi rujukan dari RS sini," katanya.

Menurut Ari, kedelapan anggota keluarganya berangkat dari Bandung untuk berlibur ke Pulau Tidung.

Berdasarkan data RS Atmajaya dari 30 korban kebakaran KM Zahra Express yang dilarikan ke sini, 17 di antaranya telah diperbolehkan pulang, empat korban dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo, tiga korban ke RSPAD Gatot Subroto, dua korban ke RS Budiasih, dua korban ke RS Pertamina, dan dua korban meninggal dunia.

KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara Minggu pagi tadi pukul 08.30 WIB.

Kapal yang mengangkut lebih dari 150 orang itu terbakar setelah berlayar 1 mil laut dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017