Jakarta (ANTARA News) - Terdakwa perkara penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan ia sempat tertawa ketika seorang saksi pelapor enggan mengakui pernah bekerja di salah satu restoran asal Amerika Serikat "Pizza Hut" dan diduga dengan sengaja menuliskan nama restoran itu di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) "Fista Hats".

"Ada saksi yang malu kerja di Pizza Hut tetapi sengaja tulisannya diubah jadi "Fitsa Hats". Saya sampai ketawa padahal semua mesti tanda tangan. Dia bilangnya tidak memperhatikan," kata Ahok seusai sidang beragendakan pemeriksaan saksi pelapor di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa malam.

Menurut Ahok, salah satu saksi pelapor yaitu Novel Chaidir Hasan menulis dalam BAP-nya bahwa yang bersangkutan pernah bekerja di "Fitsa Hats" pada 1992-1995. Padahal kata Ahok, itu maksudnya Pizza Hut.

"Saya pikir dia malu tidak boleh dipimpin oleh yang tidak seiman. Pizza Hut kan punya Amerika Serikat. Dia tulisnya 'Fitsa Hats'," tuturnya.

Ahok menyatakan Novel telah menuduhnya atas pembunuhan dua anak buahnya, namun Ahok membantah tuduhan tersebut.

"Kalau ketahuan saksi palsu saya harap dia di penjara tujuh tahun," ucap Ahok.

Saksi-saksi yang dihadirkan dalam sidang Selasa antara lain Habib Novel Chaidir Hasan, Gus Joy Setiawan, Muchsin alias Habib Muchsin Alatas, dan Syamsu Hilal.

Sidang Ahok kembali digelar minggu depan (Selasa, 10/1) dengan agenda sama, yaitu pemeriksaan dua saksi pelapor tersisa dari Jaksa Penuntut Umum.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017