Malang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Malang, masih menunggu investor untuk membangun landasan monorel bagi pengurai kemacetan di wilayah itu dan saat ini mulai diseriusi pembahasannya, bahkan pemkot sudah menyusun detail engineering design (DED)-nya.

"DED-nya memang sudah dibuat. Kami hanya tinggal menunggu tindak lanjut dari investor asal Tiongkok. Pada tahap pertama investor kemungkinan hanya membangun sekitar lima kilometer dulu," kata Wali Kota Malang Moch Anton di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Menurut Anton, kemungkinan investor ingin membangun rute awal sepanjang lima kilometer dulu. Setelah itu pengembangan akan dilanjutkan sampai kampus 2 Institut Teknologi Nasional (ITN) di Tasikmadu. "Ada sinyal baik juga dari akademisi dan sebelum tol Malang-Pandaan terwujud, sudah ada pemecahan kemacetan dalam kota," urainya.

Hanya saja, lanjutnya, meski sudah ada DED, pemkot belum bisa memastikan waktu pembangunan monorel. Dalam DED tersebut, pemkot berencana membangun landasan monorel sepanjang 7 kilometer, mulai dari Stasiun Kota Malang sampai Jalan Veteran.

Selain monorel, katanya, dirinya juga mendapat tawaran dari investor untuk membangun tol dalam kota guna mengatasi kemacetan. Namun, tawaran itu dianggap tak memungkinakan jika dibandingkan dengan pembangunan monorel, sebab membutuhkan lahan luas, pembangunan tol dalam kota berpotensi menimbulkan kekumuhan dan merusak pemandangan kota.

Dan, untuk program jangka pendek, kata politisi PKB itu, kemacetan di tengah kota akan diselesaikan melalui pembenahan dan peningkatan infrastruktur jalan maupun jembatan, bahkan dirinya sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk mempercepat pembangunan bidang itu.

"Kami berdoa agar kemacetan di kota ini segera terselesaikan. Kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah. Kami juga sudah sarankan Dinas PUPR untuk mencari celah mengatur masalah kemacetan ini," tambahnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Malang Hadi Santoso berjanji akan mempercepat realisasi proyek pembangunan itu. Untuk proyek yang tak perlu lelang, akan dimulai dalam waktu dekat. Proyek yang tidak perlu lelang adalah yang nilainya kurang dari Rp200 juta.

"Kami rencanakan pengadaan paling lambat pekan depan. Jadi, lelangnya bisa disampaikan pada pekan berikutnya," ujarnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017