Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menenderkan satu wilayah kerja atau blok gas metana batubara (coal bed methane/CBM) pada Mei 2007. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai menutup pertemuan bisnis gas alam negara ASEAN Plus Tiga di Jakarta, Kamis petang mengatakan, blok CBM itu ditenderkan melalui mekanisme penawaran langsung. "Tender CBM ini mengikuti pola blok migas," katanya. Menurut dia, pemerintah akan mengembangkan CBM selain juga gas alam dan gasifikasi batubara secara besar-besaran guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Kalau produksinya meningkat melebihi kebutuhan dalam negeri, maka sisanya bisa diekspor," katanya. Menurut dia, dengan potensi CBM mencapai sekitar 400 triliun kaki kubik (TCF), maka Indonesia membutuhkan investasi besar. Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso mengatakan, saat ini memang baru satu studi bersama blok CBM yang sudah masuk ke pemerintah. "Namun, masih ada satu-dua usulan studi bersama blok CBM yang sudah masuk," katanya. Menurut dia, ketiga blok CBM tersebut terletak di Sumatera Selatan dan Kalimantan. Direktur Hulu Ditjen Migas Departemen ESDM R Priyono menambahkan, tender CBM tersebut akan dibarengkan dengan lelang blok migas yang dijadwalkan Mei ini. "Totalnya ada 20 blok termasuk CBM yang akan ditenderkan Mei ini," katanya. Sementara itu, saat memberikan sambutan dalam pertemuan tersebut, Purnomo mengatakan Indonesia memandang belum saatnya membentuk kartel gas. "Sebab, setiap wilayah mempunyai karakteristik sendiri. Pasar Asia Timur Jauh berbeda dengan ASEAN, ASEAN plus tiga, Amerika Utara, dan Eropa," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007