Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan Kementerian Kominfo melakukan pembenahan terhadap situs media "online" atau daring tidak hanya pada tingkat hilir, tapi juga akan melakukan pembenahan di tingkat hulu.

"Kalau melakukan menutupan situs itu hanya bermain di hilir. Capek kita menutup situs, tapi muncul situs lainnya. Muncul lagi berita-berita hoax," kata Rudiantara pada diskusi "News or Hoax" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah, Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almarsyhari dan Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo.

Menkominfo sudah melakukan penutupan akses tapi juga konten yang berisi berita provokasi dan "hoax" karena merugikan masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Rudiantara, Kemenkominfo akan melakukan penertiban di tingkat hulu, termasuk memberikan akses terhadap berita faktual dan menutup konten berita provokasi dan "hoax".

"Ibarat asupan makanan, Kominfo harus memberikan asupan yang sehat kepada masyarakat," tutur Rudiantara.

Rudiantara menjelaskan, dari sekitar 43.000 situs media online, Kominfo melakukan penutupan kepada 11 situs online saja.

Di sisi lain, Kominfo RI juga mendukung upaya Dewan Pers yang akan melakukan uji kompetensi wartawan sebagai sumberdaya manusia yang memproduksi berita untuk menciptrakan Indonesia yang sehat.

Menurut Rudiantara, Dewan Pers juga akan melakukan verifikasi terhadap media, apakah memenuhi persyaratan sebagai lembaga pers atau tidak.

"Ini adalah langkah baik untuk penerbitan situs media online," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017