Kedua tersangka dan kaki tangan mereka diduga telah merencanakan untuk melancarkan serangan di Nairobi, yang menargetkan pada pusat-pusat hiburan dan gereja-gereja."
Nairobi (ANTARA News) - Polisi Kenya menangkap dua orang yang diduga anggota kelompok gerilyawan Somalia, Al Shabaab, yang merencanakan serangan terhadap gereja-gereja dan situs-situs lainnya di Nairobi, menurut polisi, Selasa.

Ratusan warga Kenya telah tewas dalam serangan yang diklaim oleh Al Shabaab, termasuk serangan terhadap pusat perbelanjaan Nairobi pada 2013 dan serangan di sebuah universitas di bagian timur laut pada 2015, lapor Reuters.

Kelompok ini mengatakan peperangan ini untuk mengusir pasukan Kenya dari Somalia, tempat mereka memerangi milisi sebagai bagian dari pasukan Afrika.

"Dua teroris paling dicari dan beberapa dokumen yang diperoleh secara ilegal telah disita," menurut pernyataan yang dikeluarkan kantor polisi oleh Inspektur Jenderal, yang juga menambahkan bahwa orang-orang itu ditahan pada Sabtu.

"Kedua tersangka dan kaki tangan mereka diduga telah merencanakan untuk melancarkan serangan di Nairobi, yang menargetkan pada pusat-pusat hiburan dan gereja-gereja," katanya, menambahkan bahwa beberapa kaki tangan mereka melarikan diri dan mungkin telah melarikan diri ke Somalia.

Sebelumnya, Pengadilan Kenya memerintahkan agar dua warga negara Iran tersangka kasus terorisme yang diduga akan menyasar kedutaan besar Israel dipulangkan kembali ke negaranya.

Saat ditangkap mereka diduga tengah merekam situasi di sekitar kedutaan.

Sayed Nasrollah Ebrahimi dan Abdolhosein Ghola Safafe ditangkap pada 29 November saat berada di dalam mobil milik kedutaan besar Iran, menurut dokumen persidangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran awal Desember mengatakan mereka adalah pengajar universitas di Teheran.

"Warga Kenya yang menyupiri mereka, Moses Keyah Mmboga juga ditahan. Namun ketiganya menyangkal rekaman video itu akan digunakan untuk "aksi teror".

Jaksa Duncan Ondimu mengatakan pihaknya berhasil menyelesaikan kasus itu di persidangan, dan dua warga Iran akan segera dipulangkan. Namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebanyak 15 orang tewas pada 2002 saat sebuah hotel milik warga Israel di kota pesisir Mombasa, Kenya dibom. Sejumlah negara telah meningkatkan upayanya untuk memerangi terorisme seiring dengan terjadinya sejumlah aksi teror yang diklaim oleh kelompok ISIS di berbagai penjuru dunia.
(Uu.G003/M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017