Tokyo (ANTARA News) - Publik Jepang masih menjadikan Pulau Bali sebagai tujuan wisata yang cukup populer, namun masih kalah terkenal dibanding Seoul, Honolulu dan Bangkok selama 2006. Penilaian itu disampaikan oleh Regional Manager PT Garuda Indonesia untuk wilayah Jepang, Korea, China dan Amerika Serikat, M Arif Wibowo, kepada Antara di Tokyo, Jumat. Menurut Arif, kondisi demikian membuat pihaknya perlu menyusun strategi yang tepat untuk tetap menjadikan Bali atau daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia menjadi pilihan utama publik Jepang. Ia kemudian menyebutkan hasil survei sebuah lembaga pariwisata di Jepang yang menempatkan Indonesia dalam peringkat keenam tujuan wisata publik Jepang, setelah Seoul, Honolulu, Guam, Bangkok, dan Taiwan. "Persaingan sesama destinasi (daerah tujuan) tersebut, ujarnya, terjadi sangat kuat, sehingga peristiwa yang terjadi di masing-masing negara sangat mempengaruhi posisi itu," ujar Arif Wibowo. Ia mencontohkan bagaimana sebelumnya di tahun 2005, publik Jepang menempatkan Bali sebagai "the big five destination", yang hanya kalah dari Honolulu dan Guam. Salah satu kiat untuk meningkatkan kembali peringkat destinasi itu, Garuda perwakilan Tokyo menggelar berbagai paket kegiatan olahraga, terutama di saat "low season" yang mempertandingkan antar peselancar profesional dan amatir di Bali. Pertandingan golf, ecotourism dan juga mengundang para fotografer profesional dan amatir untuk mengekspresikan karyanya mengenai Indonesia. "Untuk membuat kegiatan itu bernilai tambah, kita mengajak asosiasi atau perkumpulan profesional, sehinga biar warga Jepang sendiri yang mempromosikan Indonesia," ujar Arif yang sangat berharap tiada gangguan di dalam negeri sendiri. Jumlah warga Jepang yang bepergian ke luar negeri terus meningkat setiap tahun. Pada 2002 tercatat 17 juta turis Jepang ke luar negeri. Dalam percaturan global turis asal Jepang menempati posisi kesepuluh, dan peringkat teratas di Asia. Berdasarkan data WTO, warga Jepang yang berwisata ke luar negeri pada 2001 rata-rata membelanjakan uangnya 26,4 miliar dolar AS. Antara 2000-2010, diperkirakan jumlah turis manca negara yang berkunjung ke Asia Timur akan tumbuh 7,7 persen, sedangkan seluruh dunia mencapai 4,2 persen. Sementara itu, berdasarkan data di bandara Ngurah Rai, Bali, tahun 2005, turis Jepang masih mendominasi kedatangan di pulau yang berjuluk Pulau Dewata itu. Sebanyak 612.126 turis Jepang mengunjungi Bali, diikuti oleh Australia (508.865 wisatawan) dan Taiwan sebanyak 256.019 turis. Manajemen Garuda Tokyo sendiri berpendapat situasi di Bali, terutama pasca Bom Bali yang terjadi pada 2005, sudah mulai dilupakan publik Jepang. Turis Jepang memiliki karakteristik sendiri, yakni sebanyak 80 persen merupakan pelancong, sedangkan pebisnis mencapai 20 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2007