Palembang (ANTARA News) - Investor Malaysia berkeinginan menanamkan modalnya senilai 50 juta hingga 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) di sektor perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan (Sumsel). Total investasinya mencapai sekira 60 juta dolar AS, kata Chairman HDZ Biodesel Cooperation Sdn Bhd, Datuk Seri Azumi Muhammad, yang didampingi Duta Besar Malaysia untuk RI, Dato Zainal Abidin Zain, di Palembang, Jumat. Menurut dia, total investasi sebesar 50-60 juta dollar AS itu untuk perladangan atau lahan perkebunan, pembangunan kilang (pabrik) dan tanki CPO. "Jadi, kita ingin melihat bagaimana kita investasi dalam pembangunan pabrik, tanki dan perladangan, serta mau melihat kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah Sumsel," katanya. Ia mengatakan, hal itu merupakan yang pertama kalinya perusahaan tersebut menanamkan investasinya di di Sumsel dan Indonesia. DipilihnyaSumsel, menurut dia, karena kondisinya sesuai sekali dan dilihat dari aspek politiknya yang stabil. "Lokasinya belum ditetapkan, kemarin kita juga ke Bengkulu dan sekarang di Palembang," ujarnya. Mengenai kapasitas pabriknya, mereka juga belum mengetahui berapa yang akan dibangun. Duta Besar Malaysia untuk RI dan investor tersebut diterima Sekda Pemprov Sumsel, Musyrif Suardi, Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Budi Raharjo dan sejumlah pejabat di Sumsel. Musyrif Suardi mengatakan, potensi pengembangan perkebunan dan holtikultura rencana umum tata ruang wilayah provinsi sekitar 3,2 juta ha. Dari total luas lahan 3,2 juta ha itu lahan yang telah dimanfaatkan seluas 2,2 juta ha (tahun 2004) dan potensi pengembangan seluas satu juta ha, jelasnya. Ia mengemukakan, alokasi lahan yang telah dimanfaatkan itu yakni tanaman karet 928 ribu ha, kelapa sawit 488 ribu ha, kopi 272 ribu ha, holtikultura 250 ribu ha dan komoditas lain 262 ribu ha. Sementara potensi pengembangan untuk karet 250 ribu ha, kelapa sawit 600 ribu ha, tebu 25 ribu ha, holtikultura 100 ribu ha dan komoditi lain 25 ribu ha, tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007